Dermaga JICT II mendadak ramai dengan kerumunan orang, banyak jurnalis televisi, cetak maupun media elektronik, petugas SAR, masyarakat keluarga korban mendatangi terminal tersebut, karena areal itu dijadikan sebagai posko untuk SAR Korban Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Kerawang, Senin pagi (29/10).
Beberapa kapal, Senin tampak bersandar ke dermaga membawa kantong berisi jenazah korban pesawat JT-610, yang kemudian langsung dibawa ke RS Polri untuk dilakukan visum. Sudah banyak korban meninggal yang berhasil ditemukan, sebaliknya masih ratusan penumpang yang hingga kini masih dicari.
Presiden Jokowi pun meminta supaya pencarian terhadap korban musibah Lion Air terus dilakukan. Menurut rencana pagi ini Presiden Jokowi akan mendatangi Tanjung Kerawang menggunakan KRI Gusti Ngurahrai dari Pelabuhan Tanjung Priok.
Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan empat kapal melakukan pencarian bangkai pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) malam.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Bambang Suryo Aji menyebut empat kapal itu akan beroperasi hingga Selasa (30/10). “Ada empat kapal malam ini yang rencananya yang akan memastikan adanya bangkai kapal tersebut,” ujar Bambang di Kantor Basarnas, Jakarta.
Pada Senin pagi, begitu mendengar kabar musibah tersebut, Kepala Bidang Penjagaan, Petroli dan Penyidikan, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Capt. Dian Lesmana menyatakan bahwa pihaknya langsung beraksi.
Pihaknya langsung memberangkatkan kapal patroli kesyahbandaran Tanjung Priok KNP 356, 507, dan 557 ke lokasi (Tanjung Kerawang) yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Menyusul kemudian diberangkatkan kapal patroli KNP 488.
Direktur KPLP Kemenhub Junaidi juga mengungkapkan, bahwa pihaknya pun telah mengerahkan kapal patroli untuk membantu pencarian korban. Bahkan kapal KPLP KNP 348 telah berhasil membawa 2 jenazah ke Tanjung Priok. Sementara KNP 356 masih di lokasi. “Kami juga mengerahkan kapal KPLP KN Trisula P 111, KNP Damaru, KN Clurit P-203,” katanya.
Dirjen Hubla Agus Purnomo menyatakan, seluruh jajarannya akan terus membantu dan berkoordinasi dengan Basarnas melalui Kepala SAR Tanjung Priok, dan pihak terkait lainnya untuk mencari korban kecelakaan Lion Air tersebut.
Sedangkan Bambang menuturkan empat kapal yang melakukan pencarian itu, yakni KRI Rigel milik TNI AL, Kapal Baruna Jaya milik BPPT, KN SAR Basudewa milik Basarnas, dan kapal milik Pertamina.
Selain itu, Bambang juga menyatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Asosiasi Kontraktor Survei Laut Indonesia (AKSLI) untuk membantu pencarian. (***)