Dwelling time masih terus menjadi focus pemerintah dalam melancarkan arus barang di pelabuhan seluruh Indonesia. Namun, Menhub Budi Karya Sumadi mengaku sulit menekan dwelling time menjadi 2 hari. Meski sekarang sudah ada perbaikan, kalau dulu di pelabuhan ada yang sampai 7-10 hari, kini minimal sudah 3-4 hari.
“Kita lihat kompetisi tiga pelabuhan (Tanjung Pruok, Tanjung Perak, dan Belawan) seperti apa. Tapi dengan tiga hari yang diciptakan tiga pelabuhan ini sudah oke,” kata Menhub.
Memaksakan waktu yang pendek, ungkap Budi juga berisiko karena ada beberapa barang yang harus ditimbun sementara di pelabuhan. Namun, Menhub menekankan agar masing-masing pemangku kepentingan menunjukan kemajuan dalam kinerja dan pelayanannya.
Karena itu, tentang dwelling time ini, Pagi ini, Selasa (8/11) akan didiskusikan oleh komunitas pelabuhan. Bertempat di salah satu Hotel di Kelapa Gading, Jakarta Utara, masalah dwelling time akan dibedah untuk mencari solusi terbaik, dimoderatori Adil Karim (sekretaris ALFI Jakarta), dengan menghadirkan nara sumber dari pemerintah (Perhubungan) maupun swasta.
Diharapkan, dari diskusi tersebut akan memperoleh solusi dalam memecahkan dwelling time di pelabuhan Indonesia. (**)