Pakar Kelautan dan Kemaritiman Rokhmin Dahuri menilai kemajuan dan perkembangan program tol laut Presiden Jokowi masih sekitar 20 persen. Penyebabnya antara lain karena Pemerintah masih kesulitan dalam hal pendanaan.
Rokhmin Dahuri usai memberikan ceramah di Konferensi Kerjasama Program Tol Laut dan Jalur Sutera Maritim Dunia, Senin (7/11) di Bandung, mengungkapkan angka tersebut hanya sebatas program revitalisasi pelabuhan serta pembangunan pelabuhan baru yang relatif kecil serta pelabuhan di Sorong, Papua Barat, yang tengah dimulai.
Rokhmin menjelaskan dalam program tol laut terdapat tujuh pelabuhan utama yang bisa melakukan ekspor-impor. Saat ini, pembangunan pelabuhan di Sorong telah dilakukan sementara enam lainnya tambal sulam.
“Bukan menteri perhubungannya yang tidak serius tapi tidak ada dana. Tax Amnesty merupakan terobosan tapi kita kurang siap begitu uang masuk. Uang itu karena belum ada rencana investasi menumpuk di Bank Indonesia,” ungkap Rokhmin Dahuri yang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan tol laut saat ini sedang dimatangkan konsepnya. Tol laut lebih mengedepankan integrasi dan pembagian tugas antara operator logistik baik di laut, darat dan udara.
Budi menjelaskan integrasi tersebut terbagi atas empat jaringan. Penerapan hub and spook menjadi salah satu model yang akan diterapkan di lautan. Skema tol laut dalam integrasi tol logistik ini mengestafetkan peran Pelni sebagai operator kapal besar, ASDP selaku operator kapal kecil dan PGR sebagai operator gudang penyimpanan.
Budi juga menyatakan, nantinya logistik yang akan dikirim ke daerah terluar akan melewati jalur cepat laut, lalu langsung ditangkap oleh lembaga berwenang yaitu Bulog di darat. Untuk mendistribusikan kembali ke daerah yang memang sulit ditempuh, Budi mengajak maskapai dan operator udara untuk bisa mengirimkan logistik ke daerah terpencil.
“Sebenernya kita ingin perusahaan logsitik ikut serta dalam tol laut secara aktif. BUMN logistik perikanan dan Bulog ini pelaku pelaku turut menjamin, sampai sana bisa langsung jemput bola,” ujar Budi. (**)