Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkeinginan untuk membangun ‘Jakarta Port’. Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Pelabuhan (KOP) Nyoman Gde Saputra dalam acara Forum Diskusi Kehumasan III dengan thema ‘Upaya Menurunkan Dwelling Time di Pelabuhan Tanjung Priok’.

“Pada rapat di BPPT beberapa waktu lalu, ada keinginan dari Pemprov DKI Jakarta untuk membangun Pelabuhan Jakarta melalui JakPro,” kata Nyoman di Hotel Grand Whiz, Kelapa Gading, Selasa (8/11).
Hadir pada acara diskusi ini antara lain, Ketua APBMI Jakarta Juswandi Kristanto, Direktur NPCTI Suparjo, ketua GINSI Topan, dan stakeholders kepelabuhanan.
Nyoman meminta kepada para peserta untuk memikirkan keinginan pemprov DKI Jakarta itu. “Tolong jawabnya untuk keinginan pemprov DKI Jakarta itu, ya atau tidak,” ungkapnya.
Mantan KOP Makassar tersebut juga menceritakan bagaimana sekarang Menhub Budi Karya Sumadi tidak hanya minta dwelling time bisa singkat, namun juga sudah mulai ke waiting time kapal.
“Menhub juga minta supaya kapal yang dibongkar muat itu diusahakan dibongkar secara tiga sheef, sehingga cepat,” ujarnya lagi.
Menurut Nyoman, untuk membenahi dwelling time di Priok, Menhub sewaktu Minggu (6/11) lalu ke pelabuhan Priok juga menanyakann secara rinci soal pemanduan kapal, berapa butuh waktu dari mulai pelayaran order, sampai pandu naik kapal dan mulai memandu, semua dihitung oleh Menhub.
Kegiatan forum ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi, menghadirkan nara sumber Kepala Kantor Pelayanan Umum Bea Cukai Tanjung Priok Fadjar Dony Tjahjadi, dan Kasatreskrim KPPP Pelabuhan Tanjung Priok, dan KOP Nyoman Gde Saputra yang dimoderatori Adil Karim (sekretaris ALFI Jakarta).
Menurut Fadjar, ada tiga hal dalam strategi penurunan dwelling time yakni berkoordinasi dengan stakeholders terkait dengan pengembangan pelabuhan, lalu perbaikan proses bisnis, dan ketiga perbaikan pre clearance, post clarance, dan custome clearance. “Sekarang di pelabuhan Priok sudah ada penurunan dwelling time yang signifikan,” ujarnya. (***)