Meski wabah COVID 19 asal Wuhan hinggap ke Indonesia, namun PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IKT) atau IPC Car Terminal (IPCC) memastikan tetap beroperasi secara normal.
Hal itu ditegaskan oleh Sofyan Gumelar, Corporate Secratary PT IKT kepada Ocean Week, di Jakarta, Selasa (24/3). “Saat ini IKT masih tetap beroperasi normal sebagai upaya mempertahankan kelancaran arus logistik dan bongkar muat kendaraan,” katanya.
Upaya tersebut menurut Sofyan, dijalankan dengan strategi pembagian shift bergilir bagi petugas operasional dengan dibekali Alat Pelindung Diri (APD) operasi yang terstandardisasi dan tambahan pelindung untuk pencegahan penyebaran virus corona atau yang dikenal dengan sebutan Covid-19.
Kebijakan operasional ini, ujar Sofyan, didasari karena IPC Car Teriminal menjadi garda terdepan negara dalam melayani ekspor-impor otomotif di Indonesia sehinga operasional IKT tetap berjalan normal 24/7 meskipun dengan pembagian shift tersebut.
Kegiatan ekspor dan impor sendiri, khususnya untuk segmen CBU, dalam beberapa pekan terakhir ini, berdasarkan data yang ada, mengalami penurunan seiring beberapa negara tujuan ekspor sudah melakukan pembatasan. Diantaranya, Malaysia dan Filipina sehingga praktis pengiriman untuk tujuan ke dua negara tersebut mengalami penurunan untuk sementara waktu. Adapun pangsa pasar dari kedua negara tersebut ialah masing-masing sekitar 29 persen dan 1 persen dari total jumlah ekspor CBU.
Sofyan juga mengungkapkan, hingga pertengahan Maret 2020, total ekspor CBU ke Filipina mencapai 6.455 unit atau lebih rendah 1,56 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sejumlah 6.557 unit. Sementara, unit CBU yang di ekspor ke Malaysia hingga pertengahan Maret 2020 mencapai 128 unit atau turun 58,84 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sejumlah 311 unit.
Selain CBU, untuk segmen alat berat pun juga mengalami penurunan untuk kedua negara tersebut. Hingga pertengahan Maret 2020, pengiriman ekspor alat berat ke Filipina turun 32,43 persen YoY menjadi 25 unit. Sedangkan, ke Malaysia turun 58,82 persen menjadi 14 unit alat berat.
Tetapi hingga kini, ungkapnya, IKT masih belum membatasi kedatangan Kapal RoRo, dimana kapal-kapal tersebut masih bersandar sesuai jadwal rutin tetap.
“Akan tetapi, dari segi jumlah muatan ada pengurangan. Hal ini terpengaruh dari sejumlah negara yang telah melakukan kebijakan pembatasan aktivitas ekspor impor,” ucapnya lagi.
Sementara untuk kegiatan operasional di terminal domestik, kata Sofyan, terlihat meningkat sebesar 6,28% namun, untuk alat berat cenderung turun drastis mencapai 57,12%, sebab di beberapa daerah menerapkan kebijakan terkait dengan antisipasi penyebaran virus Covid-19.
Selain itu, industri otomotif dalam negeri juga mengalami penurunan produksi dikarenakan beberapa komponen yang masih diimpor dari negara lain yang menerapkan kebijakan pembatasan tersebut.
“IPC Car Terminal tetap konsisten dan serius dalam mengupayakan pencegahan penyebaran virus Covid-19 di lingkungan perusahaan, dengan memfasilitasi Hand Sanitizer di setiap sudut ruangan yang mudah di jangkau, pengukuran suhu bagi pekerja dan semua pihak yang berkepentingan yang masuk dan keluar area perkantoran maupun terminal, penerapan social distancing pada area kerumunan dan antrian serta pembagian masker bagi pekerja operasional dan front liner juga penyemprotan disinfektan secara rutin, hingga mulai membatasi atau menjadwalkan ulang bagi tamu yang akan berkunjung ke perusahaan,” jelas Sofyan. (***)