PT Pelindo II terus berupaya agar transhipment port Jakarta dapat berkembang, bukan hanya mendatangkan kapal besar rute Tanjung Priok – Amerika Serikat yang bersandar setiap minggu di JICT, namun kedepan diharapkan juga akan masuk kapal ‘raksasa’ direct ke Eropa.
Dirut PT Pelindo II Elvyn G. Masassya menyatakan hal itu kepada Ocean Week, di Jakarta. Informasi yang disampaikan Elvyn tersebut dibenarkan pula Riri Syeried Jetta, direktur anak perusahaan Pelindo II yang menyatakan bahwa sudah ada sinyal dari pelayaran rute Jakarta – Eropa yang ingin masuk ke Tanjung Priok.
Elvyn menegaskan, dengan adanya kapal-kapal besar masuk ke Jakarta, dan tak lagi transhipment di pelabuhan Singapura, cost (biaya) akan lebih murah.
Dirut PT JICT Gunta Prabawa pun mengiyakan terhadap rencana itu, kedepan bukan hanya kapal CMA CGM saja (direct Tanjung Priok – Amerika Serikat), tetapi juga ada yang direct Jakarta – Eropa. “Sedang dilakukan penjajagan,” ucapnya usai acara safari ramadhan di Car Terminal, Tanjung Priok.
Menurut dia, kapal CMA CGM rute Tanjung Priok – Amerika Serikat, sampai saat ini masih sandar di JICT per minggu (Minggu malam sandar, Senin malam berangkat).
Memang sejak diluncurkan secara resmi oleh Menhub Budi Karya Sumadi beberapa bulan lalu, banyak yang kemudian mempertanyakan apakah kapal ‘raksasa’ CMA CGM masih masuk ke Jakarta, mengingat tak ada lagi khabar beritanya.
Tetapi, masuknya kapal milik perusahaan asal Perancis ini membuat pelayaran-pelayaran asing lainnya cemburu, sebab perilaku yang diberikan kepada CMA CGM dengan mereka berbeda. CMA CGM mendapat perilaku khusus, sebaliknya yang lain sesuai ketentuan berlaku. Bahkan salah satu pelayaran MSC saat rapat di Kantor DPC INSA Jaya beberapa waktu lalu sempat berseloroh kepada pihak CMA CGM dengan mengatakan, enak itu CMA CGM, dapat diskon sana sini. Namun tidak dijelaskan apa maksud diskon sana sini tersebut.
Ketika hal itu dikonfirmasi ke Elvyn, secara tegas dinyatakan bahwa kalau ingin memperoleh perlakuan serupa dengan CMA CGM, silakan saja membawa kapal besar masuk ke Jakarta. “Pasti kami akan perlakukan sama seperti CMA CGM,” ungkapnya.
Menurut Dirut Pelindo II ini, kedepan diharapkan bukan saja ada kapal direct ke Eropa, namun juga ke Asia. “Kami menunggu mereka masuk Jakarta dengan kapal besar. Kami serius ingin mewujudkan Jakarta sebagai transhipment hub port, agar barng/kontainer tak lagi melalui Singapura,” ujar Elvyn. (***)