Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tadi pagi (Sabtu, 28/8) bersama rombongan kementerian perhubungan melakukan kunjungan ke New Priok Container Terminal 1 (NPCT1), sebuah proyek pelabuhan internasional yang pembangunannya dimulai sewaktu era dirut Pelindo II RJ Lino.
Proyek yang menelan biaya triliunan rupiah tersebut, kini sudah beroperasi secara komersial. Sejumlah pelayaran antara lain PT Samudera Indonesia, Evergreen pernah uji coba di terminal ini. NPCT1 merupakan rangkaian dari keseluruhan proyek New Priok.
Selain meninjau NPCT1, Budi juga melihat proyek Pelabuhan Kalibaru lainnya. Dalam kunjungannya Budi didampingi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono, Direktur Kepelabuhan Mauritz Sibarani, Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut Bay M Hasani, serta pejabat lain.
Kunjungan rombongan Budi disambut oleh Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), atau Pelindo II, Elvyn G Masassya, Kepala OP Utama Tanjung Priok I Nyoman Gde Saputra, serta Kepala Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok Capt Sahattua P Simatupang.
Elvyn menyampaikan, saat ini ada empat proyek yang telah diinisiasi Pelindo II dan telah masuk dalam daftar proyek strategis.
Proyek ini sesuai Perpres Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, yaitu Inland Waterways (Cikarang-Bekasi-Laut Jawa atau CBL), Pelabuhan Sorong, Pelabuhan Kalibaru, dan Pelabuhan Kijing.
“Untuk mencapai visi tersebut, manajemen kami telah menyiapkan roadmap menuju visi yang ditajamkan untuk menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia, melalui tiga fase, yaitu fit in infrastructures, enhancement, dan establishment,” tutur Elvyn kepada pers di Jakarta, Sabtu (27/8).
Sebagai informasi, NPCT1 yang ditinjau Budi pagi ini terdiri dari tiga terminal petikemas dan dua terminal produk. NPCT1 memiliki luas kurang lebih 32 hektare dengan kapasitas 1,5 juta peti kemas 20 kaki (TEUs) per tahun.
Total panjang dermaga 850 meter pada akhir 2016 dan kedalaman 14 meter LWS (muka air surut terendah). LWS ini akan dikerjakan bertahap sampai 20 meter.
Terminal baru New Priok ini diproyeksikan dapat melayani kapal petikemas dengan kapasitas 13.000-15.000 TEUs dengan bibit 150.000 DWT.
NPCT1 akan dikembangkan dan dioperasikan oleh salah satu perusahaan Pelindo II, yaitu PT New Priok Container Terminal One.
Operasional NPCT1 ini diharapkan dapat diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam waktu dekat.
Sementara itu, pembangunan fase 2 terminal New Priok akan dilaksanakan setelah pengoperasian fase 1 New Priok. Setelah keseluruhan proyek ini selesai.
Nantinya, akan ada tujuh terminal petikemas dan dua terminal produk dengan area pendukung mencapai 411 hektare.
Uji coba penggunaan terminal ini sudah lima kali dilakukan, baik untuk kegiatan domestic maupun internasional. Pertengahan Agustus 2016 lalu, NPCT1 sudah dioperasikan secara komersial. Pelayaran yang konon commit masuk ke NPCT1 antara lain Evergreen. (ow)