Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, saat ini pemerintah sedang melihat struktur cost logistik serta mencari tahu sektor mana yang menyebabkan biaya logistik mahal dan apa penyebabnya.
“Pada tanggal 22-23 Agustus nanti akan diputuskan soal cost ini. Tadi sepakat dengan Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) untuk lihat cost THC,” kata Luhut kepada wartawan di Kantor Menko Maritim, Jakarta.
Untuk masalah ini, Luhut pun mengundang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Pelindo I sampai Pelindo IV, untuk membicarakan mengenai efisiensi harga dan waktu (dwelling time) di pelabuhan.
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah menginginkan efisiensi dari segi harga dan waktu di pelabuhan. Selama ini, Luhut melihat cost di pelabuhan terlalu tinggi.
“Semua itu kami ingin turunkan karena itu membuat harga tidak bagus. Kami bicara efisiensi dengan Pelindo I sampai IV,” katanya.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, efisiensi pelabuhan diperlukan agar ekspor semakin baik. Budi mengaku bahwa pihaknya kini sedang melakukan inventarisasi terkait dengan masalah di pelabuhan.
Budi mengatakan fokus pemerintah tentu ke pelabuhan-pelabuhan utama karena efisiensi terkait dengan ekspor. “Kita fokus pada pelabuhan yang besar, seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar dan Belawan,” ungkapnya. (***)