Sejumlah pengurus INSA Jaya sedang membicarakan problematika layanan pandu di pelabuhan Tanjung Priok yang hingga kini dinilainya masih belum optimal dan belum memenuhi standar layanan pelayaran.
“Pandu sering telat, apalagi pada saat pertukaran shift, molornya hingga dua jam, dan itu sangat merugikan pelayaran,” kata Ketua Bidang Hukum DPC INSA Jaya, Ujang Munif, dibenarkan Sunarno (bendahara), Bambang Sumaryono (Wakil Ketua), dan M/ Haroni (Ketua PPOP), kepada Ocean Week, di Jakarta, Senin (17/7).
Surat protes, katanya, juga sudah dikirimkan INSA Jaya ke Pelindo II, namun hingga sekarang, belum ada perubahan signifikan mengenai pelayanan pandu di pelabuhan Priok ini.
INSA Jaya, menilai kurangnya layanan pandu, karena jumlah tenaga pandu juga belum sesuai dengan in-out kapal yang berkegiatan di pelabuhan.
“Kami berharap manajemen Pelindo II segera bisa mengatasi masalah ini,” kata Ujang dari pelayaran Bukit Merapin.
Bambang Sumaryono menambahkan, INSA Jaya sudah mendengar bahwa pelaksanaan pandu sekarang ini oleh Pelindo Cabang Priok bukan berada dibawah PT JAI lagi. Padahal dengan menyatunya pengelolaan pandu-tunda di satu manajemen dapat lebih mudah mengontrol, dan mengambil keputusan.
“Tapi, ini malah semakin banyak masalah yang muncul,” ucap Bambang.
Menanggapi kekhawatiran pelayaran akan kurangnya tenaga pandu, GM Pelindo Tanjung Priok, Hendro mengemukakan, akan memenuhi pandu-pandu dari cabang lain untuk dipndahkan ke jakarta dan sekarang sedang ada lagi training pandu untuk ditempatkan di cabang pelabuhan II di daerah. (***)