Sejumlah pelayaran pelanggan JICT mengeluhkan keterlambatan sandar kapal dan bongkar muat di terminal ini pada sekarang ini. Penyebabnya karena para pekerja disini melakukan slow down. Akibatnya, pelayaran mengaku sangat dirugikan, schedule kapal menjadi berantakan.
“Biasanya kapal saya cuma 30 jam, sekarang mencapai 3 hari,” kata Andre, Kepala Cabang BEN Line yang mengageni kapal dan sandar di JICT, ketika dihubungi Ocean Week, Jumat (21/7) pagi.
Hal itu juga dibenarkan Sunarno dari INSA Jaya. Bahkan, Nano (panggilan bekennya) menceritakan, kapalnya yang diplot sandar ke terminal ini agak susah karena sekarang ini pekerja JICT (SP JICT-red) berulah lagi.
“Ini sangat mengganggu kinerja pelayaran, mestinya itu kan internal, jangan pelayaran yang jadi korban, dan kejadian seperti ini sudah berulang kali,” ujarnya kepada Ocean Week, kemarin.
Makanya, Nano sedang mencoba berupaya memindahkan sementara kapalnya ke dermaga lain.
Menurut Andre, slow operasional oleh pekerja itu disebabkan konon manajemen JICT tidak menjalankan kesepakatan dengan pihak serikat. “Truk yang angkut kontainer dari kapal dilambat-lambatin. Makanya hampir semua kapal delay,” ucapnya.
Seharusnya, ujar Andre, masalah internal jangan sampai mengorbankan pelanggannya. “Karena kita bayranya full, sandar kapal terlambat, dan efeknya jadwal kapal kita berantakan,” ungkap Andre kesal.
Nano dan Andre mengemukakan, sekarang ini sebenarnya pelayaran banyak pilihan berkegiatan di pelabuhan Tanjung Priok, selain JICT, ada dermaga TPK Koja, MAL, NPCT1, dan Pelabuhan 3.
Keduanya berharap, manajemen JICT segera dapat mengatasi masalah yang sering berulang ini, sehingga pelayaran merasa nyaman melakukan kegiatan di JICT, dan tidak berpikir untuk memindahkan kegiatannya. Apalagi di terminal ini ada reguler direct call.
Oceanweek yang mengkonfirmasi masi masalah ini ke salah satu direksi melalui WhatsApp, hingga berita ini dirulis belum dijawab. (***)