Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi berjangka waktu 10 tahun tersebut dilakukan, Selasa (29/3) di Jakarta oleh Senior Vice President Corporate Banking II Group Bank Mandiri Dikdik Yustandi dan Vice President Corporate Banking V Group Bank Mandiri Laksmi Wulandari, Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah BNI Henry Panjaitan dan Wakil Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi dan Multinasional 1 BNI Oswald JM Tambunan, Kepala Divisi Bisnis BUMN 1 Bank BRI I Made Suka selaku Kreditur dan Kepala Divisi Investment Services Bank BRI Anna Maria Ciadarma selaku Agen Rekening Penampungan serta Direktur Utama PMT Hosadi A Putra dan disaksikan oleh Direktur Utama Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana. Bambang Eka Cahyana mengatakan, Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan sebagai Industrial Gateway Port yang mengintegrasikan pelabuhan dan kawasan industri. Tahapan pengembangan terbagi menjadi empat, yaitu tahap pertama pengembangan Terminal Multi Purpose Kuala Tanjung (2015-2017), tahap kedua pengembangan kawasan Industri di Kuala Tanjung seluas 3.000 Ha (2016-2018), tahap ketiga pengembangan Dedicated Terminal/Hub Port (2017-2019) dan tahap keempat, pengembangan kawasan industry terintegrasi (2021-2023).
“Progress pembangunan Terminal Multi Purpose Kuala Tanjung ini relatif cepat sejak groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015. Terminal tersebut akan memiliki fasilitas dermaga bongkar muat kontainer sepanjang 500 meter, dermaga bongkar muat curah cair sepanjang 500 meter, container yard dengan kapasitas ± 600.000 TEUs, dan kedalaman kolam 14-18 LWS”, paparnya.
Menurutnya,pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung telah masuk dalam rencana pengembangan dan pembangunan 24 pelabuhan yang tercantum dalam program tol laut Presiden Joko Widodo. Pelabuhan Kuala Tanjung terletak di Kabupaten Batu Bara, 27 km dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.