Direktorat Polisi Perairan (Polair) Polda Sulsel membongkar sindikat pencurian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Tidak tanggung-tanggung, barang bukti yang disita polisi sebanyak 35 kiloliter atau 35 ribu liter BBM jenis solar.
Sindikat pencurian BBM tersebut melibatkan oknum pegawai Pelni, KKLP, serta Pertamina.
Sebanyak empat orang ditetapkan tersangka, yakni karyawan outsorcing Pertamina dari PT Kurnia Sulawesi Khalis, pegawai Pelni Yosi, sopir truk bunker Pertamina Hasanuddin dan satu pegawai KPLP Hendro.
Direktur Polair Polda Sulsel Kombes Pol Hari Sanyoto mengungkapkan, sindikat ini menjual BBM tanpa izin niaga di pelabuhan. BBM tersebut adalah milik Pelni yang akan disendupkan ke kapal lain.
“Kita gagalkan penyelundupan atau pencurian BBM milik Pelni yang akan dijual ke kapal lain. Berdasarkan keterangan dari Pelni, sebanyak 35 kiloliter BBM bersubsidi ini akan diselundupkan,” kata Hari saat ditemui di Markas Polair Polda Sulsel Jalan Pasar Ikan, (Senin 25/1/16).
Saat dilakukan penggerebekan, Jumat (22/1/16) lalu, di Pelabuhan Sukarno Hatta Makassar, pelaku mengaku BBM tersebut adalah milik kapal KM Siguntang, namun saat petugas menanyakan surat-suratnya pelaku tidak mampu tunjukkan.
Belakangan terungkap jika BBM tersebut akan disembunyikan di kapal lain.
Hary mengaku, kasus ini masih akan dikembangkan, diduga praktik pencurian BBM ini sudah terjadi sejak lama.
“Kami sudah melakukan pengintaian sejak lama, namun baru berhasil kami tangkap tangan. Para pelaku melakukan aksinya dengan sangat rapi,” kata Hari.