Dalam rangka persiapan pekan olah raga nasional (PON) XXI di Banda Aceh pada tanggal 9-20 September 2024, Kemenhub melalui Ditjen perhubungan laut bersama pemerintah Aceh, melakukan rapat koordinasi terkait Akomodasi Kapal Terapung sebagai hotel bagi atlet, pelatih, dan officials selama berlangsungnya pesta olah raga tersebut.
Rapat dipimpin oleh Sekda sekaligus Ketua Harian PON XXI Aswardi, bertempat di Kantor Pemerintah Aceh.
Sedangkan dari pihak Ditjen Hubla dipimpin direktur Lala Hubla DR. Hartanto, didampingi Hasan Sadili (kasubdit Angkutan Dalam Negeri), dan jajaran.
Tak lupa Aswardi mengucapkan terimakasih atas dukungan akomodasi kapal untuk hotel terapung bagi para atlet PON XXI oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Dirjen Hubla Capt. Antoni Arif Priadi. “Terimakasih atas dukungan dari Kemenhub untuk kegiatan PON XXI disini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Direktur Lala Hubla Hartanto mengatakan jika Kemenhub sangat mendukung terhadap pelaksanaan PON XXI di Aceh.
Menurut Hartanto dukungan tersebut dalam bentuk kapal KM Kelud milik PT Pelni sebagai akomodasi terapung.
Hartanto minta supaya keberadaan kapal Kelud tersebut bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebab, jika okupansi kapal sekitar 2.500 orang tak terisi full, bisa jadi masalah buat Kemenhub.
“Makanya, mulai sekarang harus sudah dipromosikan kepada masyarakat tentang keberadaan kapal tersebut. Jangan sampai keberadaan KM Kelud Mubadzir,” katanya.
Kata mantan pimpinan Poltekpel Malahayati ini, bahwa pengalaman selama ini, penggunaan hotel terapung tak lebih dari 50%.
“KM Kelud kami sangat butuhkan untuk melayani rute Jakarta-Batam-Medan, namun karena digunakan untuk PON XXI ini, tetap akan kami dukung, meski kami harus mencarikan pengganti untuk layanan di rute itu,” ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa KM Kelud akan sandar di pelabuhan Malahayati mulai tanggal 4 September, dan stay di pelabuhan hingga 22 September 2024, sebagai akomodasi terapung.
“Sekali lagi, saya berharap, pemerintah Aceh bisa segera menginformasikan kepada semua pihak untuk memanfaatkan kapal terapung ini sebagai hotel menginap,” jelas Hartanto.
Hartanto menyampaikan bahwa KM Kelud merupakan kapal yang sangat bagus, sehingga para atlet, atau yang menginap disini bisa nyaman.
Mengingat di dalam kapal dilengkapi dengan fasilitas Resto, Bioskop, Klinik, Minimarket, Mushola, dan tempat tidur yang layak.
KM Kelud menjadi kapal primadona masyarakat yang melayari dari Jakarta ke Belawan. Dan okupansi kapal ini sangat tinggi.
Namun, berdasarkan hasil perhitungan jumlah tamu yang akan menginap, menurut tim panitia, penggunaan KM Kelud untuk PON XXl, sekitar 590 orang yang sudah terdata menggunakan kapal terapung itu.
Aswardi juga minta kepada jajarannya, supaya kapal terapung ini benar-benar dipikirkan serius. Dia pun minta agar keberadaan KM Kelud ini segera dipromosikan.
Aswardi juga khawatir, kalau ada perubahan pertandingan, sehingga semua akan berantakan. “Sekarang semua hotel di Aceh sudah penuh, makanya keberadaan kapal terapung ini sangat penting,” tegasnya.
Ketua harian PON XXI juga mengatakan supaya panitia memikirkan bagaimana kalau banyak masyarakat yang ingin melihat kapal, masuk ke kapal, tapi aman. “Perlu dipikirkan secara teknis nya,” katanya.
Sekali lagi Aswardi sangat mengapresiasi kepada Menhub, Dirjen Hubla, serta jajarannya atas dukungan yang diberikan berupa kapal terapung. “Semoga PON XXI ini bisa berlangsung dengan baik, dan lancar tanpa ada halangan apapun,” katanya. (***)