Sampai Senin (15/6), KM Dharma Rucitra yang karam (kandas) di Dermaga ll Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali, belum bisa dilakukan evakuasi.
Meski demikian Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memastikan bahwa lintasan Padangbai-Lembar tetap beroperasi.
Kepala KSOP Padangbai Ni Luh Putu Eka Suyasmin, menyatakan pihaknya kesulitan mengevakuasi kapal itu karena bagian kapal menyentuh dasar laut, juga di dalam kapal masih ada muatan kendaraan.
“Diperlukan peralatan dan itu dikembalikan kepada tim teknisnya. Makannya kita minta adakan survei dulu untuk langkah-langkah apa yang harus diambil. Kita mengantisipasi jangan sampai timbul resiko lain nantinya,” kata Ni Luh.
Dia mengatakan, pihaknya masih menunggu tim teknis dari Surabaya untuk langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk evakuasi kapal tersebut.
“Kami juga fokus untuk mengeluarkan muatan kendaraan yang ada di dalam kapal. Sehingga kapal itu kembali terapung dan bisa dievakuasi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi memastikan lintasan Padangbai-Lembar tetap beroperasi setelah terjadi musibah kandasnya KMP. Dharma Rucitra III milik PT. Dharma Lautan Utama di Dermaga II Padangbai pada Jumat (12/6) lalu.
“Dengan kejadian kandasnya KMP. Dharma Rucitra di dermaga II, kami tetap membuka pelayanan operasional di dermaga I untuk mengurangi antrean kendaraan. Berdasarkan informasi pihak PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga akan menyediakan 18 unit kapal untuk lintas Padangbai-Lembar mulai tadi malam, Minggu (14/6) pukul 00.00 WITA,” kata Budi Setiyadi.
Dikatakan pula bagaimana upaya yang dilakukan pihaknya, menyusul penutupan sementara dermaga II Pelabuhan Padangbai.
“Sejak Sabtu (13/6), karena KMP. Dharma Rucitra III kandasnya di dermaga II, maka dermaga II ditutup sementara dan hanya 1 dermaga saja yang beroperasi. Dermaga 2 akan ditutup sampai kapal dapat dipindahkan dari titik lokasi kandasnya,” jelasnya.
Meski demikian, menurut Dirjen Budi sempat terjadi penumpukan kendaraan terlebih ramainya truk yang akan melintas pada saat malam hari.
“Di lintasan Padangbai-Lembar ini cukup banyak melayani angkutan logistik maupun penumpang yang akan melintas dari Bali ke Lombok, jadi harapan kami semoga musibah ini dapat segera diatasi dan ditangani, terlebih kapal yang kandas dapat segera dipindah sehingga pelayanan di Padangbai-Lembar berangsur pulih kembali dan dapat melayani maksimal dengan 2 dermaga nantinya,” ungkap Budi Setiyadi.
Seperti diberitakan, Kapal KM Dharma Rucitra III diduga mengalami kebocoran pada bagian lambung hingga mengakibatkan kapal dalam posisi miring ketika tiba di Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat (12/5) pukul 21.50 WITA.
Kapal dengan bobot 1.444 gross ton itu berangkat dari Pelabuhan Lembar, Lombok pada Jumat (12/6) sekitar pukul 17.30 WITA. Berdasarkan laporan kronologis yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas) menyebutkan bahwa dugaan sementara kapal nahas tersebut bocor kurang lebih pada pukul 21.20 WITA.
Saat melakukan manuver untuk sandar kapal tersebut mengalami kemiringan, kemudian air laut mulai masuk ke lambung kapal dan ketika hampir berhasil sandar kapal mengalami kegagalan mesin, sehingga lambung kapal menyentuh dasar dermaga dan miring ke sebelah kanan.
Kapal KM Dharma Rucitra III mengangkut 66 orang, yang terdiri dari 43 orang penumpang, 5 orang pedagang di kapal dan 18 Anak Buah Kapal (ABK) dan semuanya bisa dievakuasi dan tidak ada korban jiwa.
Kemudian 10 unit truk besar, 3 truk sedang, 3 kendaraan kecil, 8 tronton dan 5 kendaraan roda dua. (***)