Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 153 miliar kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), untuk membangun pelabuhan di dua kabupaten di Bumi Serumpun Sebalai.
Pada hari Jumat (26/1/2024), Penjabat (Pj) Gubernur Babel Safrizal Zakaria Ali bersama jajaran di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Belinyu, Kabupaten Bangka, untuk melihat persiapan pembangunan dua pelabuhan yang direncanakan mulai dibangun tahun ini.
Kedua pelabuhan tersebut yakni Pelabuhan Mantung di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, dan Pelabuhan Bakit di Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat (Babar).
“Diharapkan pada bulan April tahun ini pembangunan sudah dilaksanakan pemancangan, atau peletakan batu pertama,” kata Safrizal kepada wartawan.
Safrizal mengaku bahwa anggarannya sudah ada dari Kemenhub dan dalam persiapan lelang.
“Kami berharap tidak terlalu lama pelelangannya sesuai dengan ketentuan. Pembangunannya bisa sekitar enam sampai tujuh bulan,” ujarnya.
Menurut Safrizal, pembangunan Pelabuhan Mantung dan Bakit akan memberikan efek positif terhadap pembangunan di kedua desa, khususnya roda perekonomian.
Konektivitas kedua wilayah lebih efektif karena melalui transportasi laut, atau kapal Ro-Ro dapat memangkas waktu tempuh.
“Dampak positifnya sangat signifikan untuk dunia ekonomi, dunia usaha. Ongkos transportasi ini bisa hemat, berdampak pada harga barang, kalau biaya transportasi berkurang, harga barang berkurang, inflasi terjaga,” ungkapnya.
Dia berharap pembangunan selesai di tahun ini, sehingga pada awal tahun depan (2025) sudah dapat digunakan.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas III Babel Kemenhub, Pitra Setiawan, mengungkapkan jika pembangunan kedua pelabuhan di atas tanah masing-masing satu hektare, dan memakan total anggaran sebesar Rp 153 miliar ini dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama difokuskan pada sisi air, sedangkan tahap kedua pembangunan jalan, dan alat kelengkapan di darat.
“Pembangunan ini sepasang dengan tahap pertama biaya Rp 44 miliar, dengan rincian di Pelabuhan Mantung Rp 25 miliar, dan Pelabuhan Bakit Rp 19 miliar,” kata Pitra.
Pitra juga mengungkapkan bahwa akses dari dermaga ke darat di pelabuhan Mantung agak panjang sekitar 350 meter, karena ada bentang batu alam, sementara untuk di Bakit sepanjang 200 meter.
Jika pelabuhan ini selesai dibangun, maka ada pilihan bagi pelaku pelayaran untuk mengunakan kedua pelabuhan itu, atau tetap pada pelabuhan yang sudah berjalan selama ini. (**)