Rencana pemindahan semua aktifivitas bongkar muat kapal angkutan barang dan kapal penumpang dari Pelabuhan Sampit ke Pelabuhan Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mendapat tanggapan positif Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran.
“Lalulintas kapal laut masuk ke Pelabuhan Sampit sudah tidak cocok lagi, karena aktivitas kelotok dan kapal phinisi sudah semakin banyak di Mentaya sekitar pelabuhan Sampit, sehingga rawan terjadi kecelakaan,” katanya kepada pers, Sabtu (7/4).
Selain itu, ujar Sugianto, sekarang ini aktifitas di jalur darat menuju pelabuhan Sampit juga sudah sangat padat, apalagi saat ini terjadi penambahan penduduk di Kota Waringin Timur (Kotim) yang diperkirakan mencapai 700-800 ribu orang.
“Saya sudah dapat informasi tersebut dari Bupati Kotim (H. Supian Hadi), memang jika dilihat dari kepadatan penduduk dan lainnya, saya mohon kementerian perhubungan memikirkan pemindahan tersebut, sebagai antisipasi kepadatan penduduk dan lalulintas tersebut,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, bahwa Pelabuhan Sampit yang terletak di Kecamatan Baamang, Sampit , Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dinilai sudah tidak layak untuk kegiatan bongkar muat barang dan penumpang.
Kegiatan di Pelabuhan Sampit semakin padat, karena posisi pelabuhan ada di dalam kota, dan saat ini sudah banyak bangunan dan padat aktivitas. Apalagi, kendaraan roda dua maupun mobil saja sudah memadati kota ini, sehingga sewaktu ada kapal yang membongkar muat barang akan semakin memadati jalan di dalam kota. Jadi, wajar jika Bupati Kota Waringin Timur menggagas pemindahan kegiatan dari pelabuhan ini. (tb/**)