Penghentian kapal tol laut rute kabupaten Manokwari dinilai telah merugikan masyarakat, karena adanya tol laut tersebut dapat menekan harga barang. Jalur tol laut Manokwari kemudian dialihkan ke Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel).
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, Melkianus Wiranussa mengatakan, pemerintah pusat membuka rute baru tol laut menuju Manokwari Selatan. “Mulai tahun ini, untuk Manokwari sudah tidak ada. Kapal tol laut masuk Manokwari Selatan melalui Pelabuhan Oransbari,” katanya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Papua Barat, Yusuf Saway sangat menyayangkan dihentikannya rute tol laut ke kabupaten Manokwari itu.
“Kalau dilihat dari fungsi tol laut, manfaatnya sangat baik sekali karena tujuan adanya tol laut untuk menekan harga barang, sehingga bila tol laut sudah tidak masuk di Manokwari sangat disayangkan sekali,” kata Saway kepada wartawan, di Kantornya.
Menurut dia, penghentian jalur itu, karena Pemerinrtah daerah (Pemda) Manokwari tidak mampu memanfaatkan program tersebut. “Informasinya, dialihkannya jalur kapal tol laut dari Manokwari ke Mansel, karena kapal balik dari Manokwari ke Jakarta tidak bermuatan atau kosong. Sehingga subsidi pemerintah ke daerah-daerah tertentu tidak ada dampak sama sekali, karena ketika datang dengan barang yang banyak dan kembali kosong, ya sama saja, karena kapal itu disubsidi oleh pemerintah,” ungkapnya.
Saway juga menyatakan, bahwa kehadiran kapal tol laut sangat membantu stabilitas harga barang di Manokwari. “Saya sarankan agar Pemda Manokwari dapat mengambil langkah-langkah menjemput program itu kembali. Krena itu yang bisa menolong, sebab kalau tidak spekulan yang akan terjadi. Mungkin, Pemda bisa gencar melakukan sosialisasi adanya tol laut, agar masyarakat tahu. Saya harap tol laut kembali,” ucapnya.
Melkianus mengungkapkan bahwa pihaknya merasa tidak khawatir dengan perubahan rute tersebut. Karena layanan tol laut tidak memberi dampak signifikan dalam menekan disparitas harga di Manokwari. “Kalau kita boleh jujur, rasanya sama saja ada tol laut maupun tidak. Justru bagus ketika masuk ke Manokwari Selatan, dampaknya akan sangat terasa apalagi Kabupaten Pegunungan Arfak lebih dekat diakses dari Manokwari Selatan,” ujarnya. (pp/**)