Sesditjen Hubla Arif Toha menyatakan kapal perintis KM Sabuk Nusantara 39 yang terhempas ke jalanan akibat tsunami dari pelabuhan Wani, akan diupayakan segera dikembalikan ke pelabuhan. Sementara, kapal-kapal lain di pelabuhan Pantoloan yang waktu terjadi peristiwa tersebut sedang bersandar, tidak ada masalah.
“Kapal perintis KM Sabuk Nusantara 39 yang sandar di Pelabuhan Wani, terhempas hingga di atas pelabuhan. Kejadian tersebut akibat hempasan tsunami yang terjadi setelah Gempa Bumi di Donggala & Palu, Jumat kemarin, kita sedang upayakan untuk bisa dikembalikan ke pelabuhan,” kata Arif Toha saat konferensi pers di Kemenhub, Sabtu siang (29/9) ini.
Menurut mantan kepala OP Tanjung Priok ini, posisi KM Sabuk Nusantara 39 saat ini berada disamping kantor KSOP.
Seperti diketahui, bahwa akibat kapal Sabuk Nusantara 39 yang naik ke atas pelabuhan tersebut, membuat utilitas bangunan penunjang pelabuhan mengalami kerusakan cukup parah.
Untuk diketahui, Pelabuhan Pantoloan selama ini melayani kapal-kapal Pelni dan kapal perintis, serta pelabuhan rakyat.
Akibat gempa dan tsunami, jalan akses menuju pelabuhan tersebut rusak parah. Bahkan Quay Crane di pelabuhan Pantoloan juga roboh.
Informasi sementara, disebutkan bahwa korban meninggal akibat musibah tersebut berjumlah 384 orang meninggal dunia. Kemungkinan masih akan bertambah. (***)