Kasie KBPP KSOP Palembang Anis Farisi menyatakan bahwa lalu lintas kapal di Sungai Musi Palembang tak ada masalah, dan lancar-lancar saja pasca musibah tenggelamnya KM Ceria 8 pada Jumat malam dini hari (15/8).
“Utk lalu lintas kapal alhamdulilah tidak ada masalah, tidak terganggu,” kata Anis saat dikonfirmasi Ocean week, Sabtu pagi.
Menurut Anis, dari pihak navigasi setelah survey lapangan (melihat tenggelamnya kapal) akan memasang tanda temporary bahwa ada kapal tenggelam di lokasi sungai Musi tersebut.
Seperti diketahui bahwa kapal Ceria 8 yang disewa oleh PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) karam di sungai Musi pada Jumat sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Manajer Humas PT Pusri Palembang Soerjo Hartono menyatakan kondisi semua awak kapal dalam keadaan selamat.
PT Pilog masih melakukan penyelidikan terkait penyebab karamnya kapal yang bersandar di Dermaga 2 Pusri tersebut.
“Kami terus berkoordinasi dengan Pilog untuk meng-update informasi terkait kejadian ini,” katanya.
Sementara itu, Kasat Polair Polrestabes Palembang Kompol Cahyo Yudo Winarno mengatakan 15 anak buah kapal (ABK) serta nakhoda berhasil selamat setelah dievakuasi oleh kapal TB Tanjung Buyut.
Kasat Polair Cahyo menceritakan, awalnya nakhoda KM Ceria 8 Suhendrik mendapati posisi kapal mengalami miring ke kanan. Setelah itu, memutar posisi kapal agar tidak mengalami karam.
Tapi, usaha yang dilakukan Suhendrik gagal sehingga pada pukul 01.15 WIB di ruang kamar mesin sudah terendam air. Dan sampai akhirnya karam.
General Manager Pelindo II Cabang Palembang Indra Hidayat Sani menyatakan bahwa KM Ceria 8 bermuatan 1.000 ton pupuk urea curah nonsubsidi yang tenggelam di sungai Musi Palembang, Jumat (14/8), sudah diamankan ke zona yang aman.
“Sudah langsung diamankan dengan cara mengkandaskan di zona aman. Sehingga tidak menganggu aktivitas keluar masuk kapal lain yang ke Boom Baru,” kata Indra kepada Ocean Week, Sabtu pagi.
Menurut mantan direktur operasi PT IKT ini, kegiatan dari dan ke pelabuhan Palembang (Boom Baru) sudah normal. (**)