Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) kedua pesanan TNI AL yang dibangun di PT PAL Indonesia siap diluncurkan pada Desember 2021 mendatang.
Saat ini proses pembangunannya telah mencapai 8,6 persen.
Direktur Rekayasa Umum, Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero) Sutrisno pada saat seremoni First Steel Cutting (FSC) Kapal BRS kedua pesanan TNI AL di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, mengatakan untuk tahapan-tahapan penting seperti keel laying direncanakan dilaksanakan Desember 2020, launching Desember 2021, dan pengiriman pada November 2022.
Sutrisno mengaku berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan TNI AL dalam proyek pembangunan Kapal BRS kedua tersebut.
Menurut dia, kapal BRS tidak hanya berfungsi mendukung Operasi Militer Perang (OMP), namun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sebab akan dilengkapi peralatan kesehatan setingkat rumah sakit seperti poliklinik, UGD, fasilitas operasi, fasilitas rawat inap, serta fasilitas kesehatan lainnya.
Selain itu, ujar Sutrisno, kapal juga dapat melaksanakan operasi search and rescue, bantuan kemanusiaan dan bencana alam nasional maupun internasional, evakuasi massal, hingga pelaksanaan misi naval diplomacy.
Kapal BRS memiliki panjang 124 meter, lebar 21,8 meter, berat 7.300 ton, kecepatan maksimum 18 knot, endurance selama 30 hari, serta memiliki kapasitas akomodasi personel sebanyak 643 orang. Kapal tersebut mampu untuk menampung 2 unit helikopter di dek dan 2 unit ambulance boat.
“Kapal BRS sangat dibutuhkan dan sesuai dengan karakteristik serta wawasan maritim Indonesia,” kata Sutrisno, dalam siaran persnya, Kamis.
Sutrisno juga menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak dalam kawasan ring of fire memiliki kerentanan bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi yang dapat diikuti oleh bencana sekunder seperti tsunami dan lainnya.
“Dengan situasi tersebut, Kapal BRS bersifat sebagai Rumah Sakit bergerak dan dapat digerakkan kapan saja ke wilayah terdampak bencana untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat bencana,” ungkapnya.
Sementara itu, Asisten Komunikasi dan Elektorika (Askomlek) KASAL Laksamana Muda TNI Atok Dushanto yang hadir dalam seremoni FSC mengatakan pembangunan Kapal BRS kedua ini merupakan realisasi Rencana Strategis TNI AL menuju Minimum Essential Force (MEF) serta bentuk komitmen TNI AL untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya pemberdayaan potensi nasional.
Askomlek KASAL dalam sambutannya menaruh harapan kepada PT PAL Indonesia (Persero) agar membangun kapal BRS secara tepat mutu dan tepat guna yang nantinya akan digunakan untuk mendukung tugas-tugas TNI AL, tidak hanya penegakan kedaulatan namun juga membantu pelaksanaan tugas-tugas kemanusiaan, antara lain bencana alam dan sebagainya. (ant/**)