Setelah rutin kapal CMA CGM berkapasitas 8.000 TEUs masuk JICT sejak bulan April lalu, direncanakan kapal peti kemas berkapasitas sekitar 10.000 TEUs akan bersandar di dermaga terminal ini pada Juni 2017 mendatang.
“Awal Juni, CMA-CGM akan meningkatkan kapalnya menjadi 10.000 TEUs. Mereka sudah menyurati Pak Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha dan Pelaksana untuk koordinasi,” kata Direktur Operasi dan Sistem Informasi Pelindo II, Prasetyadi dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali.
Menurut Prasetyadi, pihak CMA CGM telah melakukan koordinasi untuk kedatangan kapal peti kemas dengan ukuran raksasa berlabuh ke Indoensia. “CMA CGM berniat meningkatkan kapasitas kapal pengangkutnya lantaran adanya tren peningkatan. Tingkat okupansi (keterisian) untuk kapal 8.500 TEUs yang tinggi dinilai tidak lagi cukup untuk membawa muatan barang,” ujarnya.
Service Java South East Asia Express Services atau “JAX Services”, dengan rute Tanjung Priok, Jakarta ke West Coast, Los Angeles dan Oakland, Amerika Serikat itu sandar setiap hari minggu secara rutin (weekly call), kapal juga singah di Thailand dan Vietnam.
“Okupansi saat kapal 8.500 TEUs datang itu pertama sekitar 1.600 TEUs, yang kedua meningkat jadi 2.000 TEUs, ketiga 2.600 TEUs dan kemarin sudah 3.000 TEUs dari Jakarta. Kapalnya kan menuju Thailand dan Vietnam juga, jadi sampai Los Angeles sudah penuh,” kata mantan Dirut Terminal Petikemas Teluk Lamong itu.
Sementara itu, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha dan Pelaksana Pelindo II Saptono R Irianto, menuturkan kapal berukuran besar bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok setelah pihaknya dan CMA-CGM menjalin kerja sama.
Pelabuhan Tanjung Priok juga terus melakukan perbaikan sistem, fasilitas maupun infrastruktur, serta tarif pelayanan agar mampu berkompetisi dengan pelabuhan dunia.
Sebagai lokasi konsolidasi kargo dari seluruh wilayah Indonesia, Pelabuhan Tanjung Priok menjadi hub internasional sehingga kegiatan ekspor impor tidak perlu melalui Singapura.
Saptono optimistis kapal besar akan datang karena eksportir dan importir akan lebih memilih Pelabuhan Tanjung Priok ketimbang Singapura.
“Pelindo II punya fasilitas untuk kapal besar, seperti kedalaman yang sudah minus 16 meter, jadi kapal besar akan datang,” katanya. (humpl2/ant/**)