Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol akses Tanjung Priok hari Sabtu (15/4). Diharapkan adanya akses jalan tol ini dapat mempercepat arus distribusi logistik dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Presiden Jokowi mengatakan kehadiran jalan tol sepanjang 11,4 km ini akan mempercepat pelayanan dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok yang menjadi pusat barang-barang logistik dari pulau Jawa maupun luar Jawa.
“Tanjung Priok adalah pelabuhan utama kita. Dilewati 3.600 truk kontainer setiap hari. Semuanya ngumpul di sini. Begitu di sini tidak lancar dan cepat, maka akan menjadi lambat. Saya harapkan kehadiran jalan tol tersebut memberikan kecepatan pelayanan dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok, sehingga bisa meningkatkan daya saing bangsa,” ungkap Presiden dalam siaran pers yang dirilis Kementerian Perhubungan (Kemhub), Sabtu (15/4).
Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk terus meningkatkan daya saing produk atau barang dari Indonesia ke luar negeri melalui peningkatan pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok. Setelah peresmian jalan tol ini, Jokowi mengatakan minggu depan akan mendatangkan kapal besar berkapasitas 10.000 TEUs.
“Kita datangkan itu untuk upaya menurunkan biaya logistik. Selain itu untuk mempercepat proses pengiriman barang dari dan ke Indonesia. Kita harapkan kapal-kapal besar tidak melakukan transhipment di Singapura. Karena di pelabuhan kita sudah bisa merapat kapal-kapal besar,” kata Jokowi.
Pembangunan tol Tanjung Priok dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu memakan biaya Rp 4,1 triliun yang berasal dari APBN dan pinjaman Jepang (JICA). Pembangunan mulai dilakukan pada 2008 dan selesai awal 2017.
Sementara itu Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan dengan beroperasinya jalan tol ini, akan ada penghematan baik dari sisi waktu dan biaya.
“Ada kemudahan berupa penghematan terhadap cost dan kepastian waktu. Sebelum ada tol kan lama, capek dan kurang aman. Jadi ini suatu lompatan besar,” ujarnya.
Menhub maupun jajarannya beserta stakeholders terkait terus berupaya menjalankan amanat presiden untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui peningkatan pelabuhan Tanjung Priok.
“Seperti arahan Presiden. Kita ingin tingkatkan daya saing. Sekarang kita resmikan jalan tol, minggu depan akan kita datangkan kapal besar. Diharapkan akan ada penghematan biaya logistik di situ. Pengoperasian jalan tol ini adalah upaya untuk menekan waktu dan biaya dari sisi daratnya. Targetnya paling tidak (biaya logistik) kita sama dengan Singapura,” jelas Budi Karya.
Tol Tanjung Priok menjadi salah satu proyek strategis nasional. Jalan tol ini merupakan bagian dari sistem jaringan jalan tol Jabodetabek yang terhubung ke jalan tol lingkar luar dan lingkar dalam Jakarta. Keberadaan tol ini akan mengurangi beban volume kendaraan dari arah Karawang, Bekasi, maupun dari arah timur lainnya yang selama ini hanya terpaku pada jalan arteri. Waktu tempuh perjalanan melewati tol akan bisa lebih hemat sekitar 1-2 jam. Selama sebulan ini, Kementerian PUPR akan menggratiskan penggunaan tol ini.
Hadir pada peresmian tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, anggota Komisi V DPR Nusyirwan Soejono, Dirjen Bina Marga Kempupera Arie Setiadi Moerwanto, Dirjen Perhubungan Darat Kemhub Pudji Hartanto Iskandar, Kepala Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek Elly Sinaga, dan Dirut Pelindo II Elvyn Masassya, Dirut JICT Gunta Prabawa, dan para asosiasi terkait kepelabuhanan. (***)