Kinerja PT Jakarta International Container Terminal (JICT) kembali membaik, setelah tahun 2020 sempat anjlok karena Pandemi Covid-19.
Tahun itu, JICT hanya mencatatkan throughput sebesar 1.805.319 TEUs, turun dibandingkan 2019 yang mencapai 2.085.691 TEUs. Namun, terminal petikemas terbesar nasional ini bangkit di tahun 2021 yang menangani hingga 2.037.518 TEUs.
Tahun 2023, JICT kembali melayani 2,124,002 TEUs atau naik 5,8 % dibandingkan setahun sebelumnya yang mencatatkan 2.007.776 TEUs.
Sedangkan kunjungan selama 2023 di JICT tercatat ada 1.348 ship call.
Pencapaian kinerja JICT ini, selain karena kerja keras manajemen, juga tentunya kepercayaan pengguna jasanya (pelayaran, eksportir-importir) terhadap terminal ini semakin tinggi.
Seperti diketahui bahwa JICT telah menerima sertifikasi ISO 22301:2019 BCMS dari TUV Rheinland yang akan berlaku selama 3 tahun.
PT Jakarta Internationa Container Terminal (PT JICT) merupakan Terminal Petikemas pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 22301.
Menurut Ade Hartono, Direktur Utama PT JICT, dengan diterimanya sertifikasi ini, JICT tidak hanya menerapkan standar Internasional dalam memastikan keberlangsungan bisnisnya dengan memitigasi resiko, apabila terjadi situasi darurat yang mengganggu kegiatan operasional.
“Namun juga menjaga kepentingan customer dan menumbuhkan kepercayaan yang lebih tinggi dari pengguna jasa Terminal kami,” ungkap Ade kepada wartawan.
Selain itu, baru-baru ini manajemen JICT juga telah melakukan upgrade sistem N-Gen dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan percepatan layanan dokumen maupun bongkar muat di terminal JICT.
Hal itu pun mendapat apresiasi dari Ketua ALFI DKI Jakarta Adil Karim, karena hal itu menambah kepercayaan kargo owners dan pelayaran di ditengah situasi perekonomian dan geopolitik global yang tidak menentu sepanjang 2023.
“Selain itu, upgrade sistem N-Gen juga jadi nilai tambah bagi customer dalam akselerasi handling dokumen atau bongkar muat di terminal,” kata Adil.
Ketua umum GINSI Capt. Subandi pun meyakini bahwa membaiknya kinerja JICT ini disebabkan kepercayaan pengguna jasa (cargo owners) terhadap terminal ini semakin bagus. “Ini harus bisa dipertahankan oleh manajemen JICT. Kalau perlu ditingkatkan terus,” ungkapnya.
Capt. Bandi berharap tahun 2024 layanan supaya bisa lebih ditingkatkan. Sehingga pelanggan tak ‘lari’ dari terminal ini, mengingat persaingan terminal di Tanjung Priok cukup ketat.
Komentar sama pun diungkapkan Sunarno, direktur anak usaha PT Tresnamuda Sejati. “Layanan di JICT semakin hari semakin baik. Kalau bisa prestasi yang sudah dicapai dipertahankan, dan kalau bisa ditingkatkan. Sebab, kepercayaan pelanggan kepada JICT semakin bagus,” ujarnya singkat
Untuk diketahui juga bahwa JICT terus memodernisasi peralatan hingga menerapkan digitalisasi untuk mempertahankan posisi sebagai gerbang utama ekspor-impor Indonesia.
“Kami akan berusaha untuk mempertahankan posisi sebagai gerbang utama ekspor-impor Indonesia, dan kami yakin JICT mampu,” kata Direktur Utama JICT Ade Hartono. (**)