PT Jasa Armada Indonesia (JAI) membuka peluang kerjasama bagi perusahaan swasta maupun BUMN manapun untuk pengembangan bisnisnya. Terutama untuk penundaan dan pemanduan kapal di berbagai pelabuhan indonesia.
Informasi yang diperoleh Ocean Week menyebutkan, bahwa PT KBS berencana untuk menawarkan kerjasama dalam operasional pandu-tunda, terutama di pelabuhan-pelabuhan diluar yang sudah mereka pegang.
“Boleh saja kerjasama, sepanjang saling menguntungkan. Dulu pernah ada PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dan PCM (perusahaan milik Pemda Cilegon) yang berniat bekerjasama, dan khusus untuk KBS, saya sudah ketemu sama mereka, namun belum ada follow up-nya,” kata Dawam Atmosudiro, Dirut PT JAI, kepada Ocean Week, di Jakarta, Rabu (17/1).
Peluang bekerjasama tersebut, ujar Dawam, tetap terbuka bagi KBS, maupun perusahaan lainnya. “Mungkin untuk di Selat Sunda, karena pada lima tahun kedepan di wilayah ini perlu ada pandu luar biasa sebagaimana di Selat Malaka,” ungkap Dawam.
Namun, untuk pemanduan di wilayah kerja PT Pelindo II, Dawam mengaku sudah semua dikerjakannya. “Kalau di Banten, banyak potensi, karena banyak TUKS yang jumlahnya ada 46 pelabuhan. Tapi, selama ini pandu-tundanya sebagian pelabuhan sudah dilaksanakan oleh PCM atau KBS. Kalau JAI berdasarkan permintaan pasar, kalau mereka order ke JAI ya kami layani,” katanya.
Menurut dia, untuk kegiatan pandu-tunda di wilayah Banten, karena open market, pihaknya hanya mentarget menangani antara 40-45%. “Dari kegiatan usaha itu di Banten, pendapatan yang bisa terserap sekitar 40% dari total Rp 14 miliar,” ucapnya.
Ditanya mengenai dana yang berhasil diserap dari IPO di bursa saham, Dawam menyatakan, sejak dibuka dan melantai di bursa saham pada 22 Desember 2017 lalu, berhasil memperoleh dana sebesar Rp 400 miliar. “Dana itu akan digunakan untuk beli tug boad,” katanya tanpa merinci berapa tug boad yang akan dibelinya.
Saat ini, PT JAI baru memiliki sekitar 12 unit kapal tunda, dan 60 unit kapal lagi merupakan milik PT Pelindo II yang dioperasikan JAI. “Jadi total yang dioperasikan ada 72 unit kapal,” tuturnya. (**)