Direktur Teknik dan Manajemen Resiko IPC (PT Pelindo II) Dani Rusli Utama, menyatakan bahwa pembangunan NPCT2 dan NPCT3 sebagai kelanjutan dari NPCT1 yang sudah beroperasi komersil sekarang pada tahap reklamasi.
Diharapkan, pada 2017 selesai, dan kemudian pada awal 2018 dapat dilakukan pemancangan tiang untuk dermaga. “NPCT sekarang sedang dalam proses pengembangan tahap kedua. Yang tengah dilakukan adalah reklamasi,” katanya kepada Ocean Week, di Jakarta, Senin (20/2).
Pengembangan terminal Kalibaru itu, menurut Dani tidak terpengaruh dengan rencana pembangunan pelabuhan Patimban, di Pantura Jawa Barat. Sebab, peruntukan pelabuhannya berbeda.

Mantan Dirut PT JICT itu juga mengungkapkan, wilayah yang direklamasi untuk NPCT2 mencapai 200 hektar.
Perseroan, ungkap Dani, mengalokasikan dana untuk pembangunan dua terminal ini mencapai Rp 8 triliun, dengan porsi masing-masing Rp 3-4 triliun.
“Ada sekitar Rp 8 triliun. Kurang lebih 1 terminal itu bisa Rp 3 triliun- Rp 4 triliun, itu kan susah karena dari sini bikin alurnya,” ujar Dani.
Jika NPCT II dan III terbangun, maka kapasitas priok akan bertambah 3 juta TEUs, dengan masing-masing kapasitas 1,5 juta TEUs. Sehingga secara total kapasitas NPCT I, II, dan III akan menjadi 4,5 juta TEUs.
Dia menyebut kedalaman NPCT ini nantinya akan dikeruk secara bertahap hingga -20 meter LWS. Terminal baru ini diproyeksikan untuk dapat melayani kapal peti kemas dengan kapasitas 14.000-15.000 TEUs dengan bobot di atas 150 ribu DWT.
Sementara itu, Direktur NPCT1 Suparjo membenarkan bahwa pengembangan terminal sedang dilakukan. “Masih reklamasi,” ujarnya singkat.
Primadona
Setelah beroperasi secara komersil sekitar 6 bulan, NPCT mulai dilirik oleh sejumlah pelayaran besar. Sebut saja Evergreen, NYK, dan MSC. Ketiga pelayaran ini sudah mulai rutin masuk dan berkegiatan di terminal Kalibaru tersebut.
Pastinya, pelayaran lebih memilih ke NPCT karena alas an, selain draft-nya dalam, juga peralatan bongkar muatnya canggih dan semua baru. Tarifnya pun sama dengan terminal lain di Priok (JICT, TPK Koja, MAL).
Bahkan, ada diantara pelayaran yang mengatakan NPCT merupakan pelabuhan masa depan Indonesia. Itu yang barangkali menjadi kekhawatiran para terminal lain di Priok.
Menhub Budi Karya Sumadi juga sudah pernah menyatakan bahwa nantinya NPCT 1 ini akan dilanjutkan dengan pengembangan terminal lainnya. “NPCT 1 merupakan terminal petikemas pertama dalam pengembangan NPCT tahap 1 yang terdiri dari tiga terminal petikemas (NPCT 1-3) dan dua terminal produk (NPCT 4-5). Rencana jangka panjang, setelah pembangunan fase 1 itu akan dilanjutkan tahap 2 dengan total area 411 hektare,” ungkap Menhub. (***)