PT Pelabuhan Indonesia terus melakukan pengembangan infrastruktur dan sistem untuk menuju worlds classical port.
Hal itu dikatakan Direktur utama PT Pelindo II Elvyn G. Masassya pada acara coffe morning perseroan dengan stakeholders pelabuhan, Senin (20/2) di kantor Pelindo Tanjung Priok, Jakarta.
Elvyn juga menyatakan untuk menjadikan pelabuhan kelas dunia di 2020, para pengguna jasa dipersilakan memberikan berbagai masukan kepada dirinya tentunya proporsional.
“Silakan kritik apabila kami belum berorientasi pada servicenya public. Silakan laporkan ke saya jika dalam segala urusan masih dipersulit. Silakan juga infokan ke saya kalau dalam urusan selalu di ping-pong, lalu jika kebijakan di Priok maupun PTP tak sejalan dengan Pusat, silakan bilang ke saya,” ujarnya.
Hadir pada acara ini antara lain Ketua APBMI HM Fuadi, INSA, Aptrindo, pemerintah, dan para pebisnis di Priok.
Pada 2017, ungkap Elvyn, pihaknya juga mentargetkan mampu menangani 6,87 juta TEUs, naik dibandingkan 2016 yang tercatat 6,08 juta TEUs.
Menurut Elvyn, bahwa tugas direksi antara lain meneruskan yang sudah baik, meluruskan yang bengkok, menyelesaikan yang belum selesai, dan mengerjakan yang belum sempat dikerjakan.
“Tahun ini tiga anak perusahaan akan di IPO. Mereka antara lain PT Jasa Armada Indonesia, PT Indonesia Kendaraan Terminal,” ujarnya.
Acara juga diwarnai dengan pemberian cenderamata kepada para asosiasi, diantaranya APBMI, INSA, GINSI, dan pemerintah. (Ow)