India ingin menjadikan pelabuhan Mundra sebagai terminal petikemas terbesar di dunia.
Hal itu dinyatakan CEO Adani Ports dan Zona Ekonomi Khusus (APSEZ) Karan Adani, yang mengepalai unit operasi pelabuhan dari konglomerat yang berbasis di Ahmedabad.
Mundra Port, pelabuhan komersial terbesar di India berdasarkan volume dan pelabuhan utama Grup Adani, berangsur melewati Jawaharlal Nehru Port Trust (JNPT) yang dikelola pemerintah untuk mengembangkan pelabuhan peti kemas terbesar di negara itu pada kuartal April-Juni.
Di Mundra, volume peti kemas turun 17,7 persen menjadi 970.940 TEU selama kuartal April-Juni, dibandingkan dengan periode sama tahun 2019 yang mencapai 1,18 juta TEU, sebagaimana laporan Line Bisnis Hindu Chennai.
Sebagai perbandingan, JNPT menangani 847.844 TEU, turun sekitar 35 persen dari 1,307 juta TEU yang ditangani pada kuartal pertama FY20.
“Tujuan kami berikutnya adalah menjadikan Mundra pelabuhan peti kemas terbesar di dunia,” kata Karan.
Selain dari tonggak sejarah ini, kinerja operasional pelabuhan India selama kuartal pertama FY21 terpukul oleh kehancuran permintaan akibat wabah pandemi covid19.
Volume kargo yang ditangani di selusin pelabuhan utama yang dijalankan oleh pemerintah pusat turun 19,68 persen menjadi 141,924 juta ton selama kuartal pertama dari 176,699 juta ton tahun lalu.
Kecuali untuk bijih besi, pelet dan muatan pupuk mentah, semua jenis kargo lainnya seperti minyak mentah, produk, LPG, LNG, cairan lainnya, pupuk jadi, batubara termal, batubara uap, batubara kokas, kontainer dan kargo lain-lain yang terdaftar mengalami penurunan volume selama kuartal pertama.
APSEZ, dengan sembilan pelabuhan, menangani 41,5 juta ton selama kuartal pertama, turun sekitar 27 persen dari 57 juta ton yang ditangani tahun lalu. (sumber schednet/***)