Pelaksanaan sistem inaportnet di pelabuhan Tanjung Priok kembali bermasalah. Hampir setiap hari, banyak kapal terlambat akibat sistem tersebut belum merespon sempurna 100%.
Karena itu, muncul usulan dari INSA supaya layanan operasional inaportnet dilaksanakan secara satu atap. Maksudnya, para petugas dari Otoritas Pelabuhan (OP), Pelindo Priok, Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok, dan PT Jasa Armada Indonesia (JAI) berada dalam satu tempat.
“Sehingga jika ada masalah pada sistem inaportnet, petugas pelayaran cukup mendatangani di satu tempat tersebut, bukan seperti sekarang harus lari ke kantor OP, kantor Syahbandar, sehingga cukup melelahkan,” kata fungsionaris DPC INSA kepada Ocean Week, Senin (17/4) di Tanjung Priok.
Sumber tadi yang keberatan disebut jatidirinya juga menyatakan, bahwa dengan satu atap akan ketahuan, siapa sebenarnya yang lambat, atau yang kurang merespon terhadap hal-hal tersebut.
“Kami juga usul supaya diberlakukan automatic responce, karena jika dalam 30 menit tak direspon oleh operator, sehingga siklus sistem dapat berjalan normal. Itu akan terjadi efisiensi dari petugas pelayaran,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya layanan satu atap, proses operasional kapal di pelabuhan dapat efisien dan efektif, baik dari sisi waktu maupun tenaga. (***)