Tak lolos tender tol laut, tak lantas membuat pelayaran Tempuran Emas patah arang. Perseroan justru semakin melebarkan sayapnya untuk dapat melayari ke seluruh pelosok tanah air. Tempuran Emas berencana dan mentarget bisa memasuki layanan ke 50 pelabuhan, dan salah satu fokusnya adalah Indonesia Timur.
Kata Harto Khusumo, meski sudah mengikuti persyaratan dan melengkapi sesuai persyaratan dalam tender tol laut yang dilaksanakan kementerian perhubungan, namun tetap saja perusahaan pelayaran Tbk ini tak masuk dalam tender tersebut.
“Susah untuk ikut tender tol laut, makanya kami sekarang focus saja pada rencana Temas untuk melayani ke seluruh Indonesia, targetnya di Indonesia Timur. Dan kami sudah putuskan Ambon sebagai hub port untuk layanan Temas di Indonesia Timur,” katanya kepada Ocean Week, usai RUPS Temas, di Jakarta.
Dia tidak merinci dimana susahnya tender tol laut sehingga tak lolos. Padahal, kalau mau jujur, Temas menjadi salah satu pelayaran container besar untuk domestic di negeri ini, selain Tanto Line, dan SPIL.
Temas sekarang tengah menggarap rute wilayah Irian seperti Timika, Merauke, Nabire di Papua, dan Papak Papua. Untuk menyingkat service dari wilayah-wilayah itu, Temas sudah memutuskan Ambon sebagai hub portnya. Jadi barang-barang dari Irian dan sekitarnya tak perlu lagi ke Surabaya, melainkan cukup ditampung di pelabuhan Ambon, dan kemudian dilanjutkan dengan kapal besar ke daerah tujuan. Jadi program tol laut pemerintah sebenarnya sudah dilakukan pula oleh perusahaan pelayaran Tbk ini.
Untuk mendukung gagasannya itu, perseroan telah memiliki armada sebanyak 31 kapal dengan total kapasitas 22.363 TEUs. Saat ini sudah melayari dan melayani di 32 pelabuhan dari Sabang sampai Merauke.
Kehadiran Temas di wilayah Papua dan sekitarnya mendapat apresiasi positif dari Ketua ALFI Manokwari Obed Manufandu. Bahkan, mantan pensiunan PT Pelni ini menyatakan keprihatinannya karena tak lolos dalam tender tol laut. “Lucu ya pemerintah, mau dibantu kok malah nggak masuk. Dari pada subsidi diberikan kepada pelayaran BUMN yang bisa dibilang tak siap, lebih bagus jika serahkan saja ke swasta,” ujar Obed sembari berharap kapal Temas juga bisa masuk ke Manokwari.
Menurut dia, kapal yang dating ke Manokwari baru Pelni, itupun dua minggu sekali, sehingga tidak efektif dan efisien.
Sementara itu Sutikno Khusumo, Direktur Temas Line menyatakan akan menambah layanan ke 18 pelabuhan lagi hingga akhir tahun 2017 ini. “Sehingga total service hingga akhir tahun ada 50 pelabuhan,” ujarnya kepada Ocean Week, di Jakarta.
Pada kuartal I 2017, Temas telah membuka rute baru antara lain di Pelabuhan Loksemawe, Tarakan, dan Pelabuhan Bobo Maluku. Sedangkan dalam rencana adalah Pelabuhan Kaimanan di Papua, Pelabuhan Berau dan Nunukan di Kalimantan, Pelabuhan Gorontallo di Sulawesi, Lombok dan Bali. Sementara untuk wilayah Indonesia Barat, akan membuka rute ke Bangka Belitung, Padang dan Bengkulu.
Sutikno menambahkan, bahwa sekarang Temas Line telah memiliki dua pendulum service. Pertama, Service S4 melayani Medan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Palu, Bitung. Kedua, Service A3 melayani Medan-Jakarta-surabaya-Makassar- Ambon.
“Pelabuhan-pelabuhan besar tersebut akan menjadi hub port yang dilayani kapal besar setiap minggu. Sementara dari hub ke pelabuhan kecil akan dilayani dengan kapal kecil berkapasitas 300-500 TEUs, untuk mendukung hub pelabuhan Ambon, sudah disiapkan 10 kapal,” ungkapnya.
Di tempat sama, Faty Khusumo, Direktur Temas Grup menyatakan, tantangan ke depan dalam tol laut lewat telah disiasatinya melalui pengembangkan national network, sehingga semua service tetap terjaga dan bisa dilakukan setiap minggu (weekly), sebab setiap pelabuhan memiliki standar kerja yang berbeda-beda. Mayoritas pelabuhan di Indonesia Timur belum bekerja 24 jam 7 hari sebagaimana harapan pemerintah.
“Kita bisa mempertahankan weekly tergantung pada kesiapaan dari masing-masing pelabuhan supaya kapal saat datang bisa langsung sandar dan kesiapan alat di pelabuhan supaya bisa bongkar muat lebih cepat,” ungkap Faty dihadapan pers.
Untuk kepastian tersebut, Faty mengusulkan kepada Pelindo bekerja sama terkait window services agar program tol laut bisa berjalan dengan baik sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah itu. (rs/ow)