Pemberlakuan inaportnet system di pelabuhan Tanjung Perak tidak jauh berbeda dengan di tiga pelabuhan utama lainnya (Belawan, Makassar, dan Priok). Sistemnya masih belum bisa running dengan baik.
![Stenven berpoto bersama pengurus DPP INSA dan DPC INSA. (ist)](http://oceanweek.co.id/wp-content/uploads/2016/12/IMG-20161201-WA0118-773526-300x225.jpg)
Untuk itu, INSA Surabaya mengusulkan supaya pelaksanaannya dilakukan secara simultan terlebih dulu. “Artinya system tetap online namun sifatnya masih uji coba, dan manual tetap diberlakukan jika ada problem dalam operasionalnya, jadi bertahap,” kata Stenven H. Lesawengan kepada Ocean Week per telpon usai terpilih kembali sebagai Ketua DPC INSA Surabaya, Kamis (1/12), di Pullman Hotel Surabaya.
Stenven minta agar uji coba online inaportnet system terhadap pelayaran yang beroperasi diberikan waktu tiga bulan sampai running well, baru setelah semua benar-benar faham akan penggunaannya, system online ini diberlakukan.
Seperti diketahui bahwa pelaksanaan inaportnet system di pelabuhan Tanjung Perak juga mengalami sedikit kendala. Sebab, para pelayaran dan PBM belum benar-benar memahami pengoperasian system baru tersebut.
Karena itu, seperti juga yang diberlakukan di pelabuhan Priok, Kemenhub (melalui kantor OP) akhirnya memberikan training kepada para pelayaran dan PBM di Surabaya itu.
Kembali Pimpin INSA
Sementara itu, dalam Rapat Anggota Cabang (RAC) INSA (Indonesian National Ship owners Association) Surabaya, Kamis (1/12), Stenven H. Lesawengan kembali terpilih sebagai ketua massa bhakti 2017 – 2010 secara aklamasi.
Hadir pada acara itu, antara lain Sekretaris Umum DPP INSA Budhi Halim, Ketua Dewan Penasihat DPP INSA Lukman Ladjoni, Ketua DPC INSA Makassar DR. Hamka, KSOP Tanjung Perak, GM Pelindo III Tanjung Perak, Wakil Ketua Kadin Jawa Timur, Wakil Gubernur Jawa Timur, dan para ketua asosiasi di pelabuhan Perak. (ow)