Importir sangat mengapresiasi positif implementasi online TPS yang diprakarsai IPC TPK, karena sangat membantu akurasi, efisiensi, dan transparansi dokumen
Sekjen GINSI Erwin Taufan mengungkapkan hal itu kepada Ocean Week, di Panjang Lampung, Selasa (4/9).
“Dengan TPS online, kami importir sangat terbantu, karena kami sebenarnya memang ga mau repot. Kami pingin efisien, pingin transparan dan akurat. Urusan dokumen bisa dilakukan dari kantor, ga perlu tatap muka ketemu ke petugas,” katanya.
Hal itu juga dibenarkan Khairul Mahalli, Ketua Umum GPEI. “Kami juga merasa terbantu dengan adanya TPS online tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu Adji, Dirut IPC TPK mengungkapkan bahwa sistem TPS online ini sudah diujicobakan di Panjang pada bulan Agustus 2018.
“Respon dari pengguna jasa positif. Karena dengan online dapat mempersingkat waktu, customer lebih enak,” katanya.
Apalagi sekarang ini eranya memang sudah digitalisasi (E-commerce), mau tidak mau harus menyesuaikan dengan perubahan jaman.
Adji juga menyatakan kedepan semua sistem yang ada di Panjang akan dikoneksikan, baik sistem bea cukai, KSOP, dan institusi terkait lainnya.
Sementara itu Ahmad dari Pelayaran Tresnsmuda Sejati (TMS), menyatakan bahwa pelayanan sistem online ini masih ada problem. “Jaringan suka ngadat, sehingga mengganggu kinerja pelayaran. Kami minta supaya perangkatnya diperkuat, sehingga urusan dokumen bisa lancar,” ujarnya.
Adji juga menambahkan, tahun 2018 ini IPC TPK Panjang ditarget menangani 125 ribu TEUs. “Saya optimis target itu bisa tercapai,” ujarnya.
Menurut dia, IPC TPK, juga terus melakukan berbagai langkah untuk memudahkan layanan kepada para pengguna jasanya, misalnya E-Billing, E-Servicenya, dan sekarang TPS online. (***)