PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) berencana mengembangkan Vehicle Processing Center (VPC) terbesar di dunia sebagai salah satu usaha penunjang Car Terminal di dunia pada tahun 2019. Segmen usaha baru tersebut nantinya akan menempati lahan ex PT Dok Kodja Bahari (DKB) II seluas 14 hektar yang terbagi atas Hanggar 2 hektar dan lapangan penumpukan 12 hektar.
Selain itu, IKT juga menawarkan lahan Industrial Park seluas 13 hektar untuk dijadikan pabrikan kendaraan. “Perkiraan selesai pembangunan fisik untuk program itu ditargetkan 2022, sehingga nantinya total lahan IKT menjadi 89,5 hektar,” kata Armen Amir, Direktur Utama PT IKT kepada Ocean Week, di Jakarta.
Sementara rencana pembangunan pada tahun 2018, IKT akan menambah 4 hektar lahan ex DKB dan 3 hektar ex PT Airin yang peruntukannya sebagai gedung parker port stock seluas dua hektar dengan 5 tingkat setara dengan 10 hektar serta satu hektar untuk kantor dan masjid, sehingga total lahan menjadi 62,5 hektar.
Pada tahun 2017, ungkap Armen Amir, pihaknya merencanakan penambahan lahan terminal internasional dan memperpanjang dermaga 290 meter, sehingga panjang dermaga menjadi 510 meter. “Sekarang sudah bisa melayani dua Mother Vessel Ocean Going sekaligus,” ucapnya.
Sebagai peraih the best CEO Marketing Leadership BUMN Award 2016 dan the best Subsidiary Company of BUMN in Marketing Award 2016, Armen Amir memiliki banyak mimpi yang diingin diwujudkan. Salah satunya menjadikan IKT sebagai Hub Transhipment untuk pasar Middle East.
“Caranya dengan pola hub and spoke transshipment, potensi yang dapat diraih IKT dengan pangsa pasar cargo tujuan Middle East seperti Arab Saudi, Oman, Bahrain, Yaman, Uni Emirat Arab dan Iraq. Dengan meningkatnya volume ekspor Indonesia dan menjadi Negara mayoritas dalam pengapalan kargo khususnya cargo dengan merk Toyota, Daihatsu dan Suzuki untuk tujuan Middle East dengan menggunakan Mother Vessel dimungkinkan cargo dengan volume minor seperti dari Thailand, Australia, Taiwan maupun Jepang dapat dikonsolidasi di Indonesia menggunakan kapal feeder di terminal transshipment IKT”.
Data produktivitas IKT yang diperoleh Ocean Week menyebutkan bahwa tahun 2016 sampai Oktober, total ekspor impor yang ditangani tercatat 239.820 unit mobil. Sedangkan untuk ekspor impor alat berat mencapai 4.685 unit, sedangkan truk dan bus tercatat 4.029 unit.
Armen berharap, pada usia IKT ke 4 tahun, kedepan IKT untuk negeri akan menjadi terminal primadona bagi kegiatan ekspor impor otomotif di dunia. (***)