Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) berencana melaksanakan musyawarah nasional (Munas) pada Januari 2017, bertempat di Jakarta.
Namun, Munas kali ini dinilai sejumlah kalangan bakal seru, karena akan dilakukan pemilihan ketua umum. Sayangnya, pemilihan ketua umum Ginsi, semua anggota tak mempunyai hak suara, karena sesuai AD/ART yang berhak memilih hanya mereka yang memiliki mandate yakni DPD Ginsi. Padahal jumlahnya Cuma tujuh wilayah.
Artinya, untuk menjadi seorang ketua umum Ginsi cukup memperoleh 4 suara. Menurut Capt. Subandi (Ketua I Bidang Kepelabuhanan), calon ketua umum boleh dari luar Ginsi. “Maksudnya AD/ART organisasi tidak mensyaratkan bahwa ketua umum itu harus dari internasl. Jadi dari luar Ginsi juga boleh. Dulu almarhum Pak Yayat (ketua umum periode 2011 – 2016) juga sebelumnya belum pernah pengurus bisa nyalon dan terpilih,” ucapnya dibenarkan Mustafa Kamal (Ketua III bidang organisasi) kepada Ocean Week, Jumat (16/12).
Tetapi, ungkap Capt. Subandi, kalau untuk pengurus Ginsi harus sudah yang pernah duduk di kepengurusan. “Kami hanya ingin Ginsi ini benar-benar menjadi organisasi importer, bukan untuk kepentingan lainnya,” tegas anggota DPRD DKI Jakarta tersebut.
Informasi yang beredar dan berhasil diperoleh Ocean Week menyebutkan bahwa sejumlah nama digadang-gadang bakal mencalonkan diri untuk ketua umum. Antara lain Capt. Subandi, Ridwan Tentawi (Sekjen Ginsi), Erwin Topan (Ketua II bidang Perdagangan).
Kepada Ocean Week, Ridwan Tentawi juga pernah menyatakan siap maju untuk Ginsi I.
Penasihat Ginsi Sungkono Ali ketika dikonfirmasi tentang Munas tersebut membenarkan adanya rencana itu. (**)