Halal port yang diiniasi oleh PT Multi Terminal Indonesia (MTI) sampai saat ini masih dipasarkan, bukan saja didalam negeri tapi juga sampai manca negara.
“Halal port merupakan transit area untuk produk-produk dari negara-negara non-muslim dengan tujuan ke negara-negara mayoritas muslim seperti Indonesia. Keseluruhan dari Halal Hub ini nantinya adalah integrasi dari Halal Port, Halal Zone (Halal Warehouse dan Halal Moslem Fashion Hub), dan penerapan konsep Halal Logistics & Halal Supply Chain Management. Pelabuhan Tanjung Priok menjadi Halal Port, dan Kawasan Industri Pulo Gadung sebagai tempat Halal Zone dan Industri Kreatif,” kata Iwan, Corporate Secretary PT MTI kepada Oceanweek Online di Jakarta.
Iwan juga mengungkapkan, Halal Port yang dipersiapkan oleh PT MTI ini dilengkapi fasilitas gudang seluas 6.840 m2, lapangan penumpukan 24.000 m2, serta cold storage dengan kapasitas 3.344 ton.
Dalam pengoperasiannya, Halal Hub Port bekerjasama dengan LPPOM MUI yang menjamin bahwa seluruh produk baik yang masuk maupun keluar dari pelabuhan dipastikan ditangani sesuai dengan standar jaminan halal yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI. Pembangunan Pelayanan Halal Hub Port ini tidak lain adalah untuk memberikan kepastian kepada masyarakat muslim dalam pemenuhan kebutuhan logistik produk halal.
“Saat ini gudang sedang dalam perbaikan, setelah selesai, MTI siap memberikan pelayanan terbaik dalam pengoperasian Halal Port, dan memberikan jaminan kepada pasar produk Halal baik di Indonesia maupun negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya, bahwa produk yang mereka dapatkan sudah memenuhi standar Syariat Islam dalam penanganannya,” ujarnya. (ow)