Rencana pembangunan pelabuhan laut di Kumai mendapat dukungan Gubernur Kaliman Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran. Sebab, megaproyek tersebut bakal berperan dalam percepatan pembangunan di Kalimantan Tengah.
Sugianto mengatakan, adanya pelabuhan yang besar bakal berdampak positif terhadap Kalteng. Namun, pembangunan ini tidak mudah. Ada proses panjang yang harus dilalui.
”Apa yang dibutuhkan dari provinsi akan kita bantu agar pemerintah pusat segera merespon soal rencana pembangunan pelabuhan. Saya selalu mendukung rencana pembangunan di Kalteng. Bahkan pembangunan pelabuhan laut dalam di Kobar ini sebagai percepatan pembangunan di Kalteng,” katanya kepada pers di Pangkalan Bun.
Pembangunan pelabuhan laut dalam atau pelabuhan samudra di wilayah Kobar memasuki tahap studi kelayakan tahun 2016. Dari tiga tempat yang menjadi pilihan lokasi, sudah mengerucut ke satu lokasi yakni di Desa Sebuai Kecamatan Kumai.
Dishubkominfo Kobar bersama konsultan telah melakukan peninjauan di Desa Sebuai untuk studi kelayakan. Rencananya, pelabuhan tersebut bakal disinkronkan dengan konsep tol laut yang direncanakan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Dishub juga akan meneliti kedalaman laut mulai dari titik 10 meter di dekat darat, hingga beberapa mil ke perairan. Hal itu dilakukan mengingat, di pelabuhan samudra nantinya kapal yang bersandar memiliki kapasitas besar karena banyak membawa pasokan barang.
Pembangunan pelabuhan laut dalam merupakan salah satu diantara pembangunan megaproyek yang akan dilaksanakan di Kobar, dengan areal yang disediakan sekitar 1000 hektare. Pembangunan pelabuhan samudra di Desa Sabuai barat dan ke timur itu diprediksi bakal memerlukan dana hingga Rp 1,2 Triliun. Angka itu sesuai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional.
Sementara itu terkait pinjam pakai kawasan, dishub sudah melayangkan permohonan ke Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Setelah selasai studi kelayakan dan keluar dokumen pinjam pakai kawasan, selanjutnya akan dibuat AMDAL. (**/RS)