Direktur Komersial dan operasional PT Pelindo III M. Iqbal menyatakan bahwa bisnis kepelabuhanan, khususnya general cargo di seluruh perusahaan cabang dan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III dinilainya belum maksimal.
“Selama ini unit bisnis kepelabuhanan yang digarap masih didominasi pada petikemas. Padahal general cargo juga sangat menjanjikan jika dilihat dari revenue per unit tonnya,” kata Iqbal kepada wartawan di sela Rakor perseroan.
Kedepan, ungkapnya, bisnis terminal akan mengalami banyak tantangan, meski pada 2017 ini Pelindo III lebih optimis. Sebab capaian triwulan I sesuai dengan yang diharapkan dibanding capaian tahun lalu di periode yang sama. “Triwulan I ini pertumbuhan cargo mencapai 6 persen, profit meningkat 20 persen. Tapi, kalau bisa lebih bagus lagi jangan sampai turun dipertengahan tahun,” tegasnya.
Menurut Iqbal, penyebaran cargo di cabang-cabang dengan peti kemas di TPS mencapai 30%, BJTI bisa 24%, Tanjung Perak dan TPKS terdongkrak 17%. Sedangkan, curah kering pencapaian tertinggi diraih Tanjung Perak dengan besaran 46%. “Saya harapkan, Pelabuhan Tanjung Perak harus bisa mempertahankan pencapaiannya, bahkan lebih bagus lagi,” tambah Iqbal.
Iqbal juga sempat menyinggung mengenai usaha pelayaran. Kata dia, saat ini trend untuk meningkatkan ukuran kapasitas menjadi strategi pelayaran untuk menurunkan cost logistik. “Sehingga, untuk Pelindo III, misalnya kita menyiapkan Pelabuhan Semarang dengan mengeruk kedalamannya hingga 12 meter guna menampung kapal-kapal besar. Selain itu dengan meningkatkan standart performa B/C/H,” ucapnya.
Saat ini, ungkap Iqbal, B/C/H di Pelindo III yang tertinggi diraih oleh TPS dengan 25, disusul TPKS 24. “Selisih satu ini juga harus diperbaiki, karena minimal yang ditetapkan harus 25 B/C/H,” tuturnya.
Pemerintah saat ini, menurut Iqbal, sangat fokus membahas biaya logistik di Indonesia. Salah satunya bagaimana bisa menurunkan biaya logistik. “Logistic cost bisa diturunkan dengan cara meningkatkan produktivitas, sehingga muncul efisiensi waktu, biaya dan tenaga,” ujarnya.
Sementara itu, Widyas Wendra, VP Corporate Communication PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengungkapkan rakor ini mengundang seluruh pimpinan pelabuhan cabang dan anak perusahaan baik General Manager, Direksi anak perusahaan maupun Manager Operasional.
“Sebagai lini depan dalam menjalankan core business perusahaan, evaluasi sangat diperlukan, guna memperbaiki pelayanan kepada stakehoder pelabuhan. Selain itu, rakor ini juga bertujuan sebagai sarana sharing session untuk memperoleh wawasan dan ide dari pelabuhan cabang maupun anak perusahaan,” ujarnya.
Rakor selama dua hari (27-28/5/2017) ini dibuka oleh Husein Latief, salah satu direksi Pelindo III. (humpl3/**)