Direktur operasi PT Pelindo II Prasetyadi mengapresiasi positif terhadap pelaksanaan kongres pandu Asia Pasific pertama yang diselenggarakan oleh INAMPA (Indonesia Maritime pilot association) dari 28-30 Agustus di Kuta, Bali.
Diharapkan dengan adanya forum ini, bisa terjadi kerjasama dalam berbagai hal, terutama mengenai teknologi, dan standarisasi pelayanan pandu di Asia Pasific.
“Kami berharap dari kegiatan forum pilots Maritime Asia Pasific dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi Indonesia, terutama sektor kepanduan,” katanya kepada Oceanweek usai memberi pemaparan di acara forum ini di Bali, rabu (30/8).
Menjawab pertanyaan mengenai pengelolaan Pandu-Tunda di wilayah Pelindo II, Prasetyadi mengatakan bahwa kedepan Pandu-Tunda akan dikelola oleh Pelindo cabang. Sementara PT Jasa Armada Indonesia (JAI) tetap akan dijadikan sebagai mitra partner dalam operasional.
Sementara itu, Dirut PT PMA Ali Sadikin menyatakan bahwa forum ini untuk merekatkan diantara negara-negara di Asia Pasific.
“Harapannya ada terjadi kerjasama diantara negara-negara tersebut,” ujarnya.
Mengenai masuknya PMS di selat Malaka, Ali Sadikin mengungkapkan, pihaknya masih akan kerjasama dengan Pelindo I.
“Sementara ini kami fokus pada layanan operasional kebutuhan diwilayah kerja Pelindo 3,” ungkapnya.
Ditempat sama, Capt. Pasogit dari Pelindo I mengungkapkan, dengan forum ini diharapkan informasi yang dibicarakan dapat sampai ke operator shipping Line.
“Kami juga berharap terjadi kerjasama yang saling menguntungkan diantara negara-negara di Asia Pasific,” ujarnya.
Menanggapi pemanduan di selat Malaka, Pasogit menyatakan, Indonesia (Pelindo 1) sudah siap, tapi bagaimana dengan Malaysia dan Singapura, apakah mereka mau juga untuk menjalankan sesuai kesepakatan yang sudah dilakukan dengan Indonesia.
“Pelindo 1 sudah siap dengan 40 pandu kelas 1 untuk di selat Malaka,” katanya.
President Maritime pilots Malaysia, Capt. Martin Lim CM kepada Oceanweek menyatakan bangga bahwa forum pilots Maritime Asia Pasific bisa dilaksanakan di Bali Indonesia.
Dia berharap dengan forum ini, layanan pandu di negara-negara Asia Pasific ada standarnya. “Sehingga keselamatan pelayaran dapat menjadi hal utama,” katanya. (**)