Kedatangan kapal CMA CGM Titus ke pelabuhan Tanjung Priok, pada Minggu (9/4) lalu membawa pengalaman sendiri bagi Capt. Medi (GM PT Jasa Armada Indonesia/JAI). Sebab, pria asal Jawa Barat ini terlibat dalam pemanduan kapal berkapasitas 8.500 TEUs tersebut.
Kedatangan kapal yang punya rute Tanjung Priok-Amerika ini sempat menyedot perhatian banyak kalangan di sektor kepalabuhanan dan angkutan laut nasional.
“Ini pengalaman pertama saya memandu kapal sebesar itu. Alhamdulillah, nggak ada masalah, dan baik-baik saja, kapal bisa sandar dengan baik,” ucap Capt. Medi yang dihubungi Ocean Week per telpon, Selasa siang (11/4).
Medi sendiri mengaku tidak pernah bermimpi, jika dia bersama teman pandu lain seperti Gerard Bungus, dan Capt Silalahi harus memandu kapal milik perusahaan Perancis itu merapat ke JICT. “Waktu itu ada sedikit angin barat, saya sudah khawatir dan deg-degan. Tapi dengan keyakinan, serta berdo’a, akhirnya kapal merapat. Itu juga yang mau saya ucapkan terima kasih kepada kapten kapal CMA CGM Titus, dia sangat kooperatif dan sangat membantu,” ungkap Medi.
Sepengetahuan Medi, kapal ini menjadi yang terbesar yang masuk ke Indonesia, khususnya di pelabuhan Tanjung Priok. “Paling tidak pengalaman ini dapat saya jadikan sebagai bahan cerita kepada banyak orang bahwa saya bersama capt. Gerard dan capt. Silalahi pernah menjadi tim pandu untuk kapal CMA CGM,” tuturnya. (***)