Arus petikemas lewat Pelabuhan Tenau Kupang pada triwulan III 2016 tercatat 78. 972 TEUs (74.694 box) meningkat sekitar 15% dibandingkan setahun sebelumnya pada periode sama yang hanya mencapai 68.653 TEUs. Sementara pada tahun 2015 menangani petikemas 99.064 TEUs.

Peningkatan arus petikemas itu tak terlepas dari pertumbuhan perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur pada dua tahun terakhir yang selalu berada di atas rata-rata pertumbuhan perekonomian nasional.
Data mencatat, tahun 2015, perekonomian NTT tumbuh 5,02 persen atau diatas rata-rata nasional yang hanya 4,79 persen.
Karena itu, untuk mengantisipasi peningkatan arus barang melalui pelabuhan Tenau Kupang, PT Pelindo III kemudian melakukan penambahan peralatan bongkar muat E-RTG dua unit.
E-RTG tersebut digerakkan dengan tenaga yang bersumber dari baterai, penggunaan BBM hanya sebatas menggerakkan generator untuk mengisi baterai ketika daya baterai pada level 45% dan generator akan mati dengan sendirinya ketika daya baterai pada level 85 persen. Waktu yang dibutuhkan untuk menambah daya baterai dari 40 persen ke 100 persen adalah 0,99 jam, sedangkan daya baterai dapat bertahan selama 1,28 jam atau setara 44 box.
Dirut PT Pelindo III Orias Petrus Moedak mengungkapkan, penambahan peralatan tersebut disebabkan adanya tren peningkatan arus petikemas di PelabuhanTenau Kupang per tahun sekitar 10 persen.
“Penghematan dapat dilakukan dengan menggunakan E-RTG Baterai sekitar Rp.1 miliar per tahun. Baterai yang digunakan merupakan teknologi Jepang (Toshiba) sebanyak 45 unit baterai. Selain hemat energi, E-RTG Baterai juga mudah untuk dikirim ke pelabuhan tujuan karena dapat dibongkar dan dimasukkan ke dalam petikemas (total 12 petikemas) dan mudah dirakit,” kata Orias. (humpl3/ow)