Seluruh ABK KM Bahari Indonesia milik PT Fajar Bahari Nusantara sebanyak 26 orang sudah berhasil dievakuasi.
Semua ABK kapal yang terbakar saat ini sudah dibawa dan tiba di Ketapang dengan selamat menggunakan KM Samudera Abadi.
Hal itu dikatakan Ahmad, Direktur KPLP kepada Ocean Week, di Jakarta, Kamis siang (23/7).
Sementara itu, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok, Capt. Pujo Kurnianto, membenarkan bahwa ke-26 ABK Bahari Indonesia sudah tiba di pelabuhan Ketapang Kalimantan Barat dengan selamat.
Diceritakan bahwa berdasarkan laporan tim SAR, KM. Bahari Indinesia, pada tanggal 22 Juli 2020, pukul 06.40 wib passing dengan KN. SAR Wisnu pada posisi 04° 14,032 S / 106° 58,534 E melakukan kontak via radio dan mendapat informasi bahwa seluruh crew selamat di bawa ke Ketapang Kalbar oleh KM. Samudera Abadi.
Sedangkan KN Alugara melanjutkan pencarian terhadap kapal yang terbakar. Lalu, pada jam 08.00 wib, KM. Bahari Indonesia ditemukan pada posisi 4° 01,457′ S/ 106° 55,489′ E. Kondisi kapal masih berasap dan hanyut.
Kemudian pada pukul 09.10 wib. KN. SAR Wisnu tiba dilokasi untuk mengambil dokumentasi sebelum kembali ke Jakarta.
“Alugara masih di tempat untuk melaksanakan pengawasan terhadap kapal KM. Bahari Indonesia yang terus hanyut ke arah barat,” katanya.
Lalu pada keesokan hari tanggal 23 Juli 2020, pukul 07.13 Posisi KN. Alugara 3° 40,449′ S/ 106° 34,434 E Haluan 287° Pos KM. Bahari Indonesia dilambung kiri alugara dengan jarak 0,25 NM.
Seperti diketahui bahwa Kapal Motor (KM) Bahari Indonesia rute pelayaran Jakarta-Pontianak dilaporkan terbakar di perairan laut Jawa, Selasa (21/7) petang. Kapal dengan 26 orang Anak Buah Kapal (ABK) termasuk Nakhoda dan tanpa penumpang tersebut berhasil dievakuasi tim SAR terpadu.
Musibah terbakarnya kapal KM Bahari Indonesia milik PT. Fajar Bahari Nusantara itu tepatnya terjadi di Koordinat 4°10 ‘ 30.17” S 107°09’46.79” E di Laut Jawa.
Bersama Tim SAR gabungan, Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok telah mengerahkan 1 unit kapal patroli KN. Alugara untuk mencari keberadaan bangkai kapal KM. Bahari Indonesia tersebut yang diduga hanyut ke arah barat searah dengan angin dan arus laut.
Kapal patroli KN. Alugara dikerahkan untuk memastikan keselamatan dan keamanan pelayaran di lokasi kejadian terbakarnya kapal tersebut sekaligus ikut mencari bangkai kapal dimaksud yang diperkirakan hanyut. Kami juga telah mengirimkan pesan radio melalui Vessel Traffic Service (VTS) dan Stasiun Radio Pantai (SROP) sekitar untuk kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian agar berhati-hati dan menyampaikan kepada kami jika menemukan keberadaan bangkai kapal tersebut.
Untuk penyebab terbakarnya kapal KM. Bahari Indonesia, direktur KPLP Ahmad mengatakan pihaknya menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Sebagai informasi, kapal KM Bahari Indonesia berwarna biru lambung dan putih deck atas dinakhodai Khafid dengan pemilik PT Fajar Bahari Nusantara dengan panjang Kapal: 69,8 x 16 meter. (***)