Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mentargetkan tahun 2017 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sebagai hub internasional. “Saya ingin jadikan Tanjung Priok sebagai hub internasional. Sekarang kan baru domestik,” kata Budi Karya kepada wartawan di Yogyakarta. Caranya supaya Pelabuhan Tanjung Priok menjadi hub internasional jalur laut, pertama soal tarif transhipment, konsolidasi barang, dwelling time atau waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan, dan kerjasama internasional.
Menurut Budi, pemerintah telah menurunkan tarif transhipment atau bongkar muat kapal di tengah laut dari US$ 85 menjadi US$ 35. Dwelling time di 4 pelabuhan, yakni Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Belawan Medan, dan Soekarno Hatta Makassar sudah 2 hari-3 hari.
“Tapi masih ada masalah banyak kapal menunggu untuk konsolidasi barang yang tidak datang dari luar, jadi dwelling time bagus tapi waktu tunggu meningkat. Hal ini bisa selesai dengan cara mengumpulkan barang dari pelabuhan-pelabuhan,” ujar Menhub.
Budi mengaku sudah minta kepada pelabuhan-pelabuhan selain Priok untuk rela melakukan transhipment di Jakarta. “Tapi proses ekspor itu sudah terjadi di masing-masing pelabuhan, jadi tinggal pemindahan barang,” ungkapnya.
Untuk itu, tambah Budi Karyag, perlu bekerjasama dengan perusahaan logistik internasional untuk mewujudkan cita-cita menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai Hub Internasional. (**)