Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Ditjen Perhubungan Laut (Hubla) akan memberikan kemudahan terhadap kapal-kapal PSO (public service obligation) yang digunakan untuk pengiriman bantuan ke Palu dan Donggala, dimana terjadi gempa dan tsunami pada Jumat (28/9) yang telah merenggut nyawa sebanyak 384 orang, dan melumpuhkan perekonomian di kedua wilayah tersebut.
Kemudahan itu juga diberikan oleh pihak PT Pelni. “Kami juga memberikan kemudahan terhadap siapa saja yang mau mengirimkan bantuan logistik ke Palu maupun Donggala, gratis tidak dipungut biaya. Yang penting berkirim surat ke pihak Pelni pusat dengan tujuan untuk keperluan tersebut,” kata Yohanes Banne, Kepala Cabang PT Pelni Balikpapan kepada Ocean Week, Sabtu malam (29/9) melalui teleponnya.
Yohanes menyatakan, sesuai arahan direktur operasi PT Pelni, yang mengatakan kalau ada logistik yang diperuntukkan untuk korban bencana di Palu dan Donggala, agar diberikan kemudahan atau gratis.
Yohanes juga mengatakan, Minggu (30/9), ada kapal Pelni Lambelu dari Balikpapan tujuan Palu/Donggala. “Dari Balikpapan jam 10.00, bagi siapa saja yang membawa bantuan kemanusiaan, bisa menggunakan kapal ini, dan gratis,” ungkapnya.
Sementara itu Capt. Wisnu Handoko, Plt, Direktur Lala Hubla, menyatakan bahwa kapal-kapal yang memungkinkan deviasi dan digunakan untuk pengiriman bantuan ke Palu, yakni Kapal Tol Laut KM Lognus 1, berangkat dari Surabaya tanggal 3 Oktober, bisa deviasi ke Palu setelah dari Makassar.
Lalu Kapal Lambelu, dari Makassar tanggal 5 Oktober jam 11.00 – 17.00 ke Pares-Balikpapan-Tarakan-Nunukan-Pantoloan (8/10) jam 23.00-01.00. Kemudian pada tanggal 12/10, kapal Lambelu dari Makassar berangkat jam 17.00 – 21.00, melalui Pares-Balikpapan-Pantoloan (14/10) jam 09.00-11.00.
Kemudian yang Embarkasi Balikpapan, yakni KM Lambelu tanggal 6/10, berangkat jam 17.00 dengan rute Balikpapan-Tarakan-Nunukan-Pantoloan. Lalu pada tanggal 13 Oktober, KM Lambelu berangkat jam 21.00 dengan rute Balikpapan-Pantoloan.
Ada juga KM Labobar berangkat tanggal 11 Oktober, jam 21.00 dari Balikpapan-Pantoloan. Kemudian tanggal 20 Oktober, kembali KM Lambelu, berangkat jam 17.00 dengan rute Balikpapan-Tarakan-Nunukan-Pantoloan.
Kapal Labobar, pada tangal 25 Oktober, kembali melayari Balikpapan-Pantoloan, berangkat jam 21.00. Tanggal 27 Oktober, jam 21.00, kembali kapal Lambelu melayari Balikpapan-Pantoloan.
Untuk Embarkasi Pare-pare, ada kapal Lambelu, pada tanggal 13 Oktober, berangkat jam 04.00 tiba di Pantoloan jam 09.00, lalu dari Pare-pare – Pantoloan tanggal 14/10.
KM Lambelu pada tanggal 5 Oktober, berangkat jam 23.59, tiba di Pantoloan jam 23.00 tanggal 8 Oktober. “Kapal-kapal bisa diomit’deviasi ke Palu. Ditlala dapat memberikan ijin apabila ada bantuan, untuk uang tambang bisa digratiskan dulu seperti yang dulu dilakukan untuk bencana Lombok,” kata Capt. Wisnu. (***)