Meski banyak kalangan usaha menilai bisnis pelayaran sedang kurang bagus, tiga perusahaan pelayaran nasional yang melantai di bursa saham Jakarta yakni PT Samudera Indonesia, PT Humpuss Intermoda Transportasi, dan PT Tempuran Emas justru menambah atau membeli kapal pada tahun 2016 ini.
Alasan perseroan membeli atau menambah kapal beragam. Samudera Indonesia misalnya kapal ini dibangun sebagai bagian dari rencana peremajaan serta meningkatkan daya saing armada Samudera Indonesia yang saat ini sudah beroperasi di rute domestik.
Sementara Tempuran Emas berdalih penambahan kapal itu untuk ekspansi rute baru domestic. Sedangkan Humpuss menyatakan, kapal barunya akan dimanfaatkan untuk mengangkut methanol produksi PT Kaltim Methanol Industri yang berada di Bontang, Kalimantan Timur.
Managing Director PT Samudera Indonesia Tbk, Bani Mulia mengatakan, dengan adanya investasi ini dapat meningkatkan kapasitas angkut untuk rute-rute existing sebagai langkah antisipasi perkembangan volume di masa yang akan datang.”Tentunya ke depan investasi kapal ini akan menunjang kegiatan bisnis dan meningkatkan kinerja perseroan.”ujarnya.
Rencananya, ungkap Bani, akan dibangun dua unit kapal container 600 Teus dengan nilai investasi sebesar USD16 juta.
Kapal baru PT Samudera Indonesia itu dibangun di Jingjiang, Provinsi Jiangsu, Tiongkok. Diharapkan, kapal tersebut bisa beroperasi pada akhir tahun 2017. Hingga semester I-2016 Samudera Indonesia berhasil membukukan laba bersih periode berjalan sebesar USD14,8 juta dibanding kuartal I-2015 sebesar USD12,1 juta.
Ditempat lain, PT Tempuran Emas tahun ini juga mendapat tambahan dua armada kapal baru yang dipesan dari galangan Lianyungang Wuzou Shipping Industry Co. Ltd, dan telah dilakukan serah terima kapal pada 14 Februari 2016 lalu.
Corporate Secretary Tempuran Emas, Marthalia Vigita, mengatakan salah satu dari kapal yang sudah diterima perseroan, yakni KM Teluk Mas dan telah dioperasikan. Perseroan juga akan kedatangan 4 armada lagi dengan kapasitas angkut mencapai 360 TEUs.
“Nilai pesanan kapal mencapai CNY 47,6 juta atau sekirar Rp98 miliar (kurs Rp2.057),” ungkapnya.
Kata Marthalia, tambahan kapal tersebut digunakan untuk ekspansi rute pengumpan di Papua. Dua kapal untuk rute Surabaya–Timika–Merauke sedangkan dua kapal lagi akan berlayar dari Sorong–Nabire–Serui.
Rute pengumpan tersebut merupakan bagian dari ekspansi Tempuran Emas di layanan pelayaran berjadwal atau tol laut. Saat ini, rutel tol laut yang dilayani TMAS menjelajah rute Belawan–Jakarta–Surabaya–Makassar–Bitung dengan armada sebanyak 4 kapal.
Untuk Distribusi Methanol
Sedangkan PT Humpus Intermoda membeli kapal untuk mendistribusikan methanol dari Bontang ke seluruh wilayah Indonesia.
Sekretaris Perusahaan PT Humpuss Daryono mengatakan pembelian kapal petrokimia itu bukan tanpa maksud. “Perlu diketahui, pembelian kapal petrokimia tadi akan mengurangi ketergantungan Kaltim Methanol Industri pada kapal sewa. Dengan tambahan kapal baru itu, Humpuss Intermoda bisa melayani pengangkutan methanol Kaltim Methanol Industri memakai dua kapal petrokimia sekaligus,” katanya.
Untuk mewujudkan penambahan kapal petrokimia, Humpuss Intermoda telah mengucurkan dana US$ 3 juta – US$ 5 juta. Jumlah dana belanja kapal petrokimia tersebut kecil, jika dibandingkan dengan alokasi total dana belanja kapal mereka pada tahun ini sebesar US$ 100 juta.
Alokasi dana belanja kapal US$ 100 juta itu untuk membeli tiga kapal. Jadi, masih tersisa dana sekitar US$ 95 juta – US$ 97 juta untuk rencana belanja dua kapal lagi. Perusahaan berkode HITS di Bursa Efek Indonesia itu ingin membeli satu kapal gas dan satu kapal minyak.