Manager Area Terminal Petikemas Pontianak M. Loutfie optimis target throughput tahun 2024 sebesar 298.000 TEUs bisa tercapai, karena sampai bukan Oktober sudah tercapai 270-an ribu TEUs.
“Jadi masih ada waktu dua bulan lagi hingga akhir tahun 2024 ini. Kami berharap target yang dicanangkan perseroan (IPC TPK) bisa tercapai,” ujarnya kepada Ocean Week, di Bali, Sabtu (2/11).
Ditanya tentang program tahun 2025, Loutfie mengatakan belum bisa menginformasi nya, karena masih dibahas oleh SubHolding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP).
Ketika menyinggung pendangkalan alur keluar masuk kapal di sungai Kapuas, Loutfie membenarkan jika kapal agak terganggu. “Karena dangkal, kapal sering kandas, dan akhirnya mengganggu keluar masuk kapal,” ungkapnya.
Kondisi tersebut dibenarkan oleh Fo Phin, Ketua DPC INSA Kalbar, Amelia (ketua DPW APBMI Kalbar, dan Marjuki (tokoh kepelabuhanan Pontianak). “Memang belakangan ini tak sedikit kapal yang kandas, sehingga jadi mengganggu lalu lintas kapal yang keluar masuk pelabuhan Pontianak, karena alur sungai Kapuas Dangkal,” kata mereka kompak.
Kata Fo Phin, kondisi pendangkalan alur itu pada Jumat kemarin dibahas oleh KSOP dan Stakeholders terkait. “Tapi hasilnya apa saya belum dapat info nya,” ungkapnya.
Ketiganya berharap Pelindo bisa secepatnya mengeruk alur sungai Kapuas tersebut. Supaya keselamatan dan keamanan lalu lintas kapal terjamin.
Amelia menambahkan bahwa aktivitas bongkar muat di terminal petikemas maupun di dermaga konvensional lancar-lancar saja. “Masalahnya hanya itu pendangkalan alur pelayaran di sungai Kapuas,” katanya. (***)