Throughput kontainer yang ditangani pelabuhan Singapura tahun ini (Januari-September 2017) sudah tercatat 24,77 juta TEUs, atau naik 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya pada periode sama.
Sementara untuk total volume kargo yang ditangani di Pelabuhan ini meningkat sebesar 5,7%, dari tahun ke tahun, menjadi 465,99 juta ton. Demikian statistik yang dirilis Port Authority sebagaimana dikutip dari PortNews, Jumat (3/11).
Sedangkan volume kargo minyak naik 5,9% menjadi 171,82 juta ton, kargo curah kering – sebesar 0,7% menjadi 13,71 juta ton.
“Throughput kontainer pelabuhan naik 7,5% menjadi 24,77 juta TEUs,” kata rilis tersebut.
Dalam rilis itu juga disebutkan bahwa Singapura merupakan negara kota yang terletak di sebuah pulau di Asia Tenggara. Pada 2016, lalu lintas peti kemas di Pelabuhan Singapura mencapai 30,9 TEUs, total throughput kargo 593,3 juta ton.
Sementara itu, Direktur Utama MMC Group Datuk Seri Che Khalib Mohamad Noh menyatakan perseroan berencana menambah kapasitas pelabuhan Tanjung Pelepas (PTP) untuk memenuhi permintaan para pengguna jasanya dan sekaligus menyaingi pelabuhan baru Singapura di Tuas.
Dalam laporan salah satu media Malaysia beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa investasi sebesar 1 (satu) milyar ringgit Malaysia itu untuk menambah peralatan bongkar muat baru dan yang lainnya guna mendongkrak kapasitas PTP dari 10,5 juta TEUs menjadi 13,3 juta TEUs di tahun 2020 mendatang.
“Baru-baru ini kami mendapatkan kontrak untuk pembelian peralatan baru senilai MYR400 juta, kami membeli 29 unit gantry crane dengan biaya sebesar MYR300 juta dan alat lainnya senilai MYR100 juta,” kata Che Khalib..
Dia mengatakan dengan program itu akan memperbesar daya tampung pelabuhan sebanyak 3 juta TEU tanpa harus membangun dermaga baru dan meningkatkan kecepatan waktu layanan PTP 2,5 kali lipat.
Che Khalib menambahkan bahwa gentry crane baru itu memiliki kemampuan 220.000 TEU per tahun, dua kali lipat lebih baik dari peralatan sebelumnya yang hanya berkapasitas 100.000 TEU. “Dengan cara ini kami tidak perlu membangun dermaga yang biayanya lebih mahal. Cara ini mampu melayani kebutuhan PTP hingga tahun 2020,” ungkapnya.
Menurut Che Khalib, membangun dermaga baru memerlukan dana sebanyak MYR600 juta, perusahaan berencana menambah dana sebanyak MYR3,5 juta pada tahun 2020.
“Kami sudah mengerjakan tahap awal sebab kami tidak sabar menanti dimulainya perluasan tahun 2020. Konsep kami saat ini hanya mengeruk alur masuk dan kolam sedalam 16 m hingga 17 m dan kami akan lanjutkan sampai kedalaman 18 m, karena ukuran kapal semakin besar dan lebar. Design-nya sedang dibuat, namun kami akan mulai mengeruk dan memperlebar saluran pada bulan April,” tuturnya.
Che Khalib menambahkan bahwa perluasan PTP merupakan perioritas yang akan diselesaikannya segera. :Sebab Singapura mengkonsolidasikan semua pelabuhannya ke Tuas, yang dekat dengan PTP dan pelabuhan itu sudah mulai beroperasi,” katanya.
Seperti diketahui bahwa MMC juga memiliki Northport di Pelabuhan Klang, Pelabuhan Penang, Pelabuhan Malaka di Tanjung Bruas dan Pelabuhan Johor di Pasir Gudang. (***)