Di tengah pandemi covid 19 yang semakin lama mengikis berbagai usaha di indonesia, namun kapal-kapal tol laut tetap eksis melayari ke berbagai daerah terpencil, terluar di seluruh negeri.
Misalnya, tol laut yang ke Selayar trayek T7 (Makassar – Selayar-Jampea-Sikeli-Raha-Ereke-Makassar) dengan operator PT Djakarta Lloyd (DL).
Hal itu diungkapkan Kasubdit Tol Laut Ditjen Hubla Capt. Bharta kepada Ocean Week, Selasa pagi. “Sampai saat ini yang tol laut ke trayek T7 adalah DL. Untuk PT Temas Line belum ada tol lautnya yang ke Selayar,” ujarnya.
Menurut Capt. Bharta, untuk kapal Temas yang masuk Selayar dari Surabaya via Makassar adalah KM. Semangat Mas, ETB Selayar 31 Agust/20.
“Kapal itu membawa 25 empty container, karena dari sana (Selayar) ada potensi muatan ikan dan kopra,” ungkapnya lagi. Namun kapal itu bukan untuk tol laut.
Sementara itu, Teddy Arief Setiawan, Direktur Pelayaran Temas Line kepada Ocean Week mengungkapkan jika program tol laut baik untuk trayek Indonesia timur maupun yang trayek Indonesia barat berjalan baik.
“Temas mengoperatori untuk ke Indonesia timur dan juga ada yang ke Aceh, dan semua berjalan bagus,” katanya.
Dia membenarkan kalau salah satu kapal Temas masuk ke Selayar. Karena adanya potensi dari wilayah tersebut.
Pada Senin malam (31/8), kapal milik Temas yakni Semangat Mas merapat di pelabuhan Benteng untuk menurunkan kontainer yang akan memuat berbagai hasil perikanan dan perkebunan dari Kepulauan Selayar tersebut.
“Tahap awal, pengiriman melalui kontainer ini direncanakan akan dilakukan 2 kali sebulan, dan akan ditingkatkan seiring dengan jumlah yang akan dikirim keluar Selayar”, kata Hizbullah Kamaruddin, Kadis Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Perindagkum) Kepulauan Selayar.
Kata Hizbullah, launching kontainerisasi tersebut direncanakan dilaksanakan pada tanggal 9 September nanti.
“Pengiriman tahap awal ini akan membawa berbagai hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dari Kepulauan Selayar langsung ke Surabaya,” ujarnya.
Bupati Kepulauan Selayar, Muh. Basli Ali berharap agar peluang ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pengusaha dan masyarakat, terutama yang ingin membuka atau memperluas pasar ke berbagai daerah.
“Program strategis kita adalah bagaimana berbagai hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan lain-lain bisa terpasarkan keluar daerah. Begitupun dengan berbagai kebutuhan daerah bisa didatangkan dari luar dengan menggunakan kontainer. Selain lebih efektif, aman, tentu akan lebih murah”, kata Basli Ali.
Pada pengiriman tahap awal ini, telah dibongkar 25 kontainer untuk memuat kelapa, kopra hitam, kopra putih, arang, termasuk 2 buah reefer container untuk memuat hasil perikanan. (**)