Direktur Utama PT Buana Lintas Lautan Tbk, Kevin Wong menyatakan, rights issue sebanyak 2,51 miliar saham baru yang dilakukan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), ditargetkan memperoleh dana segar sebesar Rp 351,86 miliar. Dana itu akan dijadikan modal untuk memenuhi permintaan kapal yang terus meningkat, karena harga kapal bekas masih sangat murah.
Kata Kevin Wong, dana dari rights issue akan mempercepat pertumbuhan nilai perusahaan yang berimplikasi peningkatan nilai perusahaan secara berkesinambungan. Secara historis, BULL menggunakan dana dari pasar modal secara produktif.
Pada tahun 2017 misalnya, dengan tambahan dana Rp240 miliar BULL meningkatkan kapasitas armadanya dari di bawah 600,000 DWT menjadi 850,000 DWT atau lebih dari 40%. Hal ini mendorong harga saham naik dari sekitar Rp 100, sebelum rights issue di tahun 2017 sampai titik tertinggi di atas Rp 250.
“Didukung prospek dalam negeri yang sangat cemerlang dengan komitment pemerintah dalam hal maritim dan juga penguatan pasar luar negeri yang sangat menjanjikan, kami yakin BULL akan mencapai nilai pasar yang jauh lebih baik daripada sekarang,” kata Kevin di Bursa Efek Jakarta, seperti dilansir mediaemiten.com, kemarin.
Kevin juga menyatakan, pada tahun 2015, tarif sewa kapal naik dari US$ 15.000/hari menjadi US$ 30.000/hari dalam waktu 1 tahun dengan hanya gap 1% dimana permintaan lebih tinggi daripada persediaan. Dengan gap 3% tahun ini atau 3 kali lipat lebih baik daripada 2015, tarif sewa berpeluang meningkat jauh lebih signifikan. Dana dari rights issue akan mempercepat pertumbuhan nilai perusahaan yang berimplikasi peningkatan nilai perusahaan secara berkesinambungan.
“Permintaan ruang kapal tanker minyak diprediksi akan naik 4% di tahun 2018 oleh Clarksons Research, sedangkan perkembangan armada hanya 1%. Berarti permintaan akan tumbuh 4 kali lipat lebih tinggi daripada persediaan yang akan mendorong penyewa berebut untuk mendapatkan kapal yang berujung pada kenaikan signifikan tarif sewa,” kata Kevin Wong.
Menurut dia, dampak peningkatan tarif sewa kapal sangat besar pengaruhnya terhadap laba bersih BULL. Sebab, setiap peningkatan tarif charter US$ 1.000/hari di setiap kapal BULL akan meningkatkan laba bersih per tahun per kapal sebanyak US$ 365,000. Padahal BULL saat ini memiliki 17 kapal.
Karena itu, Kevin optimis, dengan dukungan keuangan dan pendanaan yang kuat, tahun ini BULL akan mencapai kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan tahun 2017 lalu.
Kevin Wong juga mengungkapkan, bahwa Perseroan mendapatkan permintaan untuk kapal pengangkutan batubara, dimana sesuai dengan Permendag Nomor 82 Tahun 2017, mulai Mei 2020, ekspor batubara dan CPO wajib diangkut oleh kapal perusahaan pelayaran Indonesia.
“BULL juga ingin merambah ke bisnis batubara dan ikut ambil bagian mendukung Peraturan tersebut. Prospeknya besar, karena Indonesia merupakan negara pengekspor batubara terbesar sekitar 300 juta ton per tahun ditambah dengan permintaan dalam negeri sekitar 100 juta ton per tahun,” ungkapnya. (id/**)