Seluruh penumpang kapal KMP Labitra Adinda yang mengalami kebakaran tak lama setelah bertolak dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang berhasil diselamatkan tim SAR gabungan.
Demikian yang disampaikan oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Junaidi pada Jumat pagi ini (18/5) di Jakarta.
Junaidi menjelaskan bahwa kapal dengan berat GT.687 tersebut berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang pada Kamis (17/5) sekitar pukul 15.00 WIB atau setengah jam setelah berlayar.
Kapal Labitra milik PT. Karya Maritim Indonesia tersebut menurut Junaidi, membawa 15 orang Anak Buah Kapal (ABK), 15 orang penumpang, lima unit truk besar, lima unit truk tronton, satu unit kendaraan pribadi dan satu unit sepeda motor.
“Kami langsung menginstruksikan kepada UPP Ketapang dan KSOP Tanjung Wangi agar segera memberikan pertolongan kepada para penumpang dan ABK kapal tersebut,” ujar Junaidi.
Evakuasi penumpang kapal Labitra dilakukan tim SAR gabungan yang terdiri dari Kapal Patroli KPLP KNP 467 dan KNP 5.200 milik UPP Ketapang, KNP 5.209 milik KSOP Kelas III Tanjung Wangi, perahu karet milik Basarnas, Polres Banyuwangi, Angkatan Laut Banyuwangi, Polair Polres Banyuwangi, PT. ASDP Indonesia Ferry, Tug boat Trasko Jalak dan Haming Way milik Pertamina di Pelabuhan Tanjung Wangi.
“Dalam waktu relatif singkat seluruh penumpang dan ABK kapal berhasil dievakuasi dengan selamat,” ujar Junaidi.
Sementara itu,Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Ketapang, Eka Cakrawala menyebutkan pihaknya segera berkoordinasi dengan instansi terkait proses evakuasi penumpang.
Menurut Eka, pihaknya juga meminta semua kapal-kapal penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk untuk memberikan pertolongan di sekitar lokasi kejadian.
“Pada saat kejadian, kapal KMP Karya Maritim II dan III sedang berada di dekat kapal KMP Labitra sehingga dapat segera melakukan pertolongan,” ujar Eka.
Bantuan berhasil dilakukan KMP Karya Maritim II dengan cara towing atau menarik KMP Labitra Adinda dari lokasi kejadian ke bibir pantai Pelabuhan Pantai Beach milik PT. ASDP Indonesia Ferry.
“Berkat kerjasama tim dan quick response penanganan musibah di laut maka kejadian tersebut dapat segera direspon dan meminimalisir terjadinya korban jiwa. Selanjutnya, untuk penyebab kejadian terbakarnya kapal tersebut, kami menunggu hasil penyidikan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” tutup Eka. (hub/**)