Pelayaran menyambut baik penyatuan pengeloaan pandu-tunda oleh direksi Pelindo II. Sekarang dan kedepan, penanganan Pandu-Tunda di wilayah kerja PT Pelindo II, termasuk Cabang Tanjung Priok, dipastikan dibawah Cabang Pelindo masing-masing.
Ungkapan tersebut dikatakan Ketua DPC INSA Jaya Capt Alimudin usai bertemu dengan Prasetyadi, Direktur Operasional PT Pelindo II pada Senin (18/9) sore di Kantor Pelindo II, Jakarta Utara, khusus membahas pandu dan tunda di pelabuhan Tanjung Priok.
Untuk diketahui bahwa INSA Jaya sudah beberapa kali bersurat resmi kepada pihak Pelindo II, namun baru Senin (18/9) kemarin bisa diterima oleh direksi Pelindo II. Meski begitu, follow up untuk bagaimana menyangkut system operasional, INSA Jaya diminta supaya berhubungan dengan pihak Pelindo Cabang Tanjung Priok.
Beberapa waktu lalu, Prasetyadi pun pernah menyatakan hal serupa kepada Ocean Week. Pernyataan yang sama juga pernah disampaikan Riri Syeried Jetta, Direktur Pengelolaan Anak Perusahaan PT Pelindo II kepada media ini.
“Setelah melalui evaluasi, diputuskan pengelolaan pandu-tunda diserahkan pada Pelindo Cabang Tanjung Priok. Namun, untuk operasional tetap melibatkan PT Jasa Armada Indonesia (JAI),” ucap keduanya.
Capt. Alimudin juga mengatakan, bahwa mengenai tariff emergency, Pelindo II berjanji akan menghilangkannya dengan catatan apabila ada permintaan tambahan tunda untuk safety assist dan tidak dalam keadaan rusak mesin atau rusak kemudi.
“Kami (INSA Jaya-red) akan menemui GM Pelindo Priok untuk menanyakan masalah komitmen dan jaminan dari Cabang Pelindo Priok dalam mengelola pandu-tunda sehingga tak terjadi lagi kapal delay menunggu pandu-tunda. InsyaAllah pengurus DPC INSA Jaya akan berusaha semaksimal kemampuan kami untuk dapat mencari jalan keluar terhadap kendala-kendala persoalan pandu-tunda di pelabuhan Tanjung Priok yang sering dialami pelayaran anggota INSA Jaya,” ungkapnya.
General Manager Pelindo Cabang Priok Hendro Haryono kepada Ocean Week membenarkan adanya amanah yang diberikan kepadanya dari direksi Pelindo II mengenai pantu-tunda ini. “Kami terus melakukan penataan, dan akan selalu berkoordinasi dengan INSA Jaya,” katanya beberapa waktu lalu di Palembang.
Kepada media ini, Hendro pun mengungkapkan akan menambah tenaga pandu sekitar 9 orang, dari yang sudah ada yakni 32, sehingga menjadi 41 pandu.
Seperti diketahui bahwa selama ini pelayaran sering komplain adanya keterlambatan layanan kapal akibat pandu maupun tunda sering telat melayani. “Kalau tidak pandunya yang terlambat ya tundanya terlambat. Tapi, keduanya tidak mau saling disalahkan,” kata Capt. Alimudin.
Karena itu, INSA Jaya mengusulkan agar service pandu-tunda ini dikelola oleh satu manajemen atau satu atap. “INSA Jaya usul supaya pengelolaan pandu-tunda disatu-atapkan, karena pandu-tunda ini tidak bisa dipisahkan. Kalau pengelolanya dua repot,” ujarnya.
Bersyukur bahwa sekarang ini, kata Alimudin, Pelindo II sudah mengakomodasi usulan tersebut. “Kami berharap dengan pandu-tunda satu atap, problem pelayaran di pelabuhan Priok semakin berkurang,” ungkapnya. (***)