Ribuan buruh bongkar muat (TKBM) pelabuhan Tanjung Priok berencana menyerbu kantor otoritas pelabuhan (OP) untuk mendemo Kepala OP I Nyoman Gede Saputera jika tidak segera menganulir keputusan lisannya terhadap pembagian kerja bongkar muat di New Port Container Terminal 1 (NPCT) antara Koperasi Karya Sejahtera TKBM Pelabuhan Tanjung Priok dan Koperasi TKBM Kalibaru.
“Kami akan kerahkan ribuan TKBM untuk mendemo kepala OP Tanjung Priok karena ketidak-tegasannya dengan memutuskan pembagian kerja bongkar muat di pelabuhan Kalibaru (NPCT1) kepada koperasi lain selain koperasi karya sejahtera pelabuhan Tanjung Priok, meski itu hanya untuk dibagian bahandle. Kalau tidak segera dicabut kami akan datangi Kepala OP,” ujar Parman, Ketua Koperasi Karya Sejahtera TKBM Pelabuhan Tanjung Priok, diampingi Parmin Sekretaris, kepada Ocean Week di Jakarta.
Mestinya, ungkap Parman, sebagai wakil pemerintah di pelabuhan Priok, kepala OP tidak mengambil keputusan dalam keterpaksaan, dan terdesak sehingga kebijakan yang diambilnya dapat merugikan pihak lain. “Buruh Kalibaru boleh saja bekerja disana, namun bukan atas nama institusi (koperasi), tetapi perorangan, dan itupun mesti dibawah bendera Koperasi Karya Sejahtera TKBM Pelabuhan Priok,” ungkap Parman agak sewot.
Menurut Parman, system pembagian kerja untuk TKBM di NPCT1 mulai berlaku pada tanggal 15 Oktober nanti. “Makanya sebelum ini berjalan, Pak Nyoman kami minta mencabut pernyataan lisannya itu yang waktu itu disampaikan dihadapan rapat (pertemuan di kantor OP membahas tentang bongkar muat di NPCT1),” tutur Parman.
Parman juga menceritakan bahwa sewaktu Bay Mokhamad Hasani menjabat Kepala OP Tanjung Priok (kini sebagai Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut), pernah mengirim surat kepada Direktur PT NPCT1 tertanggal 29 Juni 2016 yang isi suratnya antara lain meminta kepada pihak NPCT1 mempertimbangkan Koperasi Karya Sejahtera TKBM Tanjung Priok dalam kegiatan bongkar muat di NPCT1 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu, dilakukan rapat di kantor OP dipimpin I Nyoman Gede Saputera membahas persoalan kegiatan bongkar muat di NPCT1, hadir antara lain TKBM Kalibaru, TKBM Pelabuhan Priok, DPW APBMI Jakarta (Juswandi Kristianto, ketua), DPC INSA Jaya (Capt. Alimudin, wakil ketua), dan pihak NPCT1 (Suparjo, direktur).
Dalam rapat tersebut, silang pendapat diantara perwakilan TKBM kedua belah pihak tak dapat dihindari. Bahkan jalannya rapat sempat memanas, dan tak juga menghasilkan keputusan. “TKBM dari Kalibaru waktu itu mengancam Pak Nyoman (KSOP) tidak akan beranjak dari kantor OP jika sore itu juga KSOP tidak membuat keputusan. Karena terdesak, KSOP pun akhirnya membuat keputusan dengan membagi pekerjaan kepada kedua koperasi yang menaungi TKBM itu secara bergiliran,” kata Capt. Alimudin, wakil ketua INSA Jaya.
“Apakah keputusan yang diambil itu bagus, jika dalam kondisi seperti itu,” Tanya Parman. (**)